BRI Liga 1: Bongkar Ruang Ganti Arema FC, Joel Cornelli Enggan Terlalu Banyak Bahas Tragedi Kanjuruhan

1 month ago 19

Bola.com, Surabaya - Pelatih Arema FC, Joel Cornelli, mengakui enggan terlalu banyak membahas Tragedi Kanjuruhan jelang pertemuan kontra Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (7/12/2024).

Pria asal Portugal itu bukannya ingin melupakan peristiwa memilukan bagi fans mereka. Dirinya hanya tak mau, pemain mengingat kembali momen yang begitu mengguncang tersebut.

Bencana terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia itu, terjadi dua tahun lalu. Tepatnya pada 1 Oktober 2022. Kejadian tersebut terjadi selepas Persebaya mengalahkan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang.

Situasi mendadak lepas kendali setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan penonton. Nahas, sejumlah gerbang dalam posisi terkunci saat mereka hendak keluar dari stadion.

Dalam keterangan resmi, setidaknya 135 korban meregang nyawa. Itu belum menghitung ratusan korban luka berat dan ringan yang harus dirawat di rumah sakit.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Terlalu Sensitif

"Dua tahun lalu adalah hal buruk bagi siapapun. Setelah itu, fans dan juga pemain Arema FC, terus merasakan apa yang terjadi. Itu kejadian yang tak mengenakkan untuk semua orang," buka Joel.

"Jadi kami mencoba untuk tidak terlalu banyak bicara tentang ini menjelang pertandingan. Hanya fokus di lapangan tentang apa yang harus dilakukan."

"Tentu jika kami menang itu akan sangat penting demi menghormati mereka yang meninggal dalam tragedi itu."

Kejadian Traumatik

Pelatih berusia 57 tahun tersebut menyadari pemain yang terlibat dalam kejadian tersebut tak lagi sama. Mereka merasakan pengalaman traumatik yang sulit dilupakan.

Beberapa nama yang saat ini masih menghuni skuad mereka yakni Johan Alfarizi, Dendi Santoso, Jayus Hariono, M. Rafli, Arkhan Fikri, dan Dedik Setiawan.

"Saya tidak berbicara spesifik tentang tragedi karena ada beberapa pemain yang ikut dalam momen tersebut. Jadi mungkin akan sangat traumatik bagi mereka untuk kembali bicara itu," jelasnya.

Bertekad Ubah Sejarah

Kenangan kelam tersebut yang jadi motivasi Arema FC saat melawat ke markas Persebaya. Mereka tak ingin kejadian itu terus menghantui warga Malang.

"Peristiwa itu adalah pelindung dan kekuatan kami untuk menghadapi Persebaya. Kami perlu menunjukkan kekuatan yang kami miliki," tegasnya.

"Demi mengubah sejarah dua tahun lalu yang tidak ingin kami simpan dan untuk menghormati keluarga dan siapapun yang kehilangan hidupnya di sana," tutup Joel.

Simak Persaingan Musim Ini:

Read Entire Article
Bola Indonesia |