Bola.com, Jakarta - Kemenangan telak Timnas Indonesia U-20 atas Timnas India U-20 tak serta merta membuat sang pelatih, Indra Sjafri, tenang. Ia mengaku masih banyak yang harus dibenahi jelang bergulirnya Piala Asia U-20 2025 pada 15 Februari hingga 1 Maret mendatang.
Bermain di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (30/1/2025) malam WIB, Timnas Indonesia U-20 memungkasi duel Mandiri U-20 Challenge Series 2025 dengan kemenangan besar 4-0.
Empat gol kemenangan Garuda Muda masing-masing dicetak oleh Toni Firmansyah, Iqbal Gwijangge, serta brace Muhammad Ragil. Sebelumnya, Garuda Muda kalah 0-2 dari Suriah serta takluk 0-1 dari Yordania.
"Masih banyak yang harus dievaluasi," kata Indra Sjafri setelah pertandingan.
Tapi, setidaknya, menurut juru taktik bertangan dingin itu, lewat serangkaian uji coba tim pelatih sudah punya gambaran untuk memilih 23 pemain yang akan menjadi kekuatan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025.
"Kami banyak dapat manfaat dari uji coba ini dan sudah bisa menentukan 23 pemain yang akan mengikuti Piala Asia U-20 nanti," imbuh Indra Sjafri.
Di Piala Asia U-20 2025, PSSI menargetkan Indra Sjafri dan pasukannya bisa melaju sampai babak semifinal. Jelas bukan perjuangan yang enteng, mengingat Indonesia yang berada di Grup C akan bertarung melawan Iran, Yaman, serta Uzbekistan.
Berkaca dari ajang Mandiri U-20 Challenge Series 2025, setidaknya ada beberapa hal krusial yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi tim pelatih. Apa saja?
Berita video Timnas Indonesia U-20 memastikan diri lolos ke Piala Asia U-20 2025 setelah bermain imbang melawan Yaman U-20. Di laga ini, Indra Sjafri terapkan gaya permainan baru bagi skuad Garuda Muda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Lini Depan Minim Gol
Dari tiga laga, Timnas Indonesia U-20 hanya mampu mengoleksi empat gol. Empat gol tercipta ke gawang Irak dalam laga pamungkas Mandiri U-20 Challenge Series 2025.
Pada dua laga sebelumnya, Garuda Muda sama sekali tak mencetak gol. Kalah 0-2 dari Suriah, kemudian menyerah 0-1 dari Yordania.
Lini depan yang menjadi andalan mencetak gol tak berjalan sesuai harapan. Muhammad Ragil baru bisa mencetak gol dalam kemenangan 4-0 atas Irak. Penyerang berusia 19 tahun itu mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-47 dan menit ke-60.
Jens Raven, yang diturunkan menjadi starter kontra Irak, juga masih mandul. Wonderkid Dordrecht U-21, Belanda, ini bukannya tanpa peluang. Sedikitnya, Jens Raven punya dua kesempatan emas untuk mencetak gol yakni pada menit ke-29 dan menit ke-37.
2. Penyelesaian Akhir
Finishing touch masih terlihat jelas belum maksimal, setidaknya saat kontra India. Di babak pertama, Garuda Muda setidaknya punya empat atau lima peluang terbaik guna mencetak gol. Dua di antaranya via Jens Raven.
Peluang juga dimiliki Dony Tri Pamungkas. Namun, karena kurang tenang, tembakannya pada menit ke-25 dari luar kotak penalti tak menemui target. Pun begitu dengan Kadek Arel, bola hasil sundulannya pada menit ke-38 di kotak penalti lawan melambung di atas mistar.
Dari sekian peluang tadi, beruntungnya tuan rumah masih mampu mencetak sebiji gol lewat tendangan bebas Toni Firmansyah saat duel baru berjalan empat menit.
Di babak kedua, meski permainan lebih solid dan serangan semakin gencar, sejumlah peluang juga terbuang sia-sia. Jika saja bisa sedikit lebih tenang, tak hanya tiga gol yang bisa diperoleh tapi lebih dari itu.
Tambahan trigol di babak kedua dicetak oleh brace Muhammad Ragil dan Iqbal Gwijangge pada menit ke-75. Tapi bukan tanpa catatan. Tak seperti gol yang dibukukan Toni Firmansyah, dwigol Muhammad Ragil berbau keberuntungan. Pertama bola liar dan kedua bola rebound. Iqbal Gwijangge juga beruntung karena sukses memaksimalkan bola liar.
3. Pelanggaran
Masih berkaca dari pertandingan melawan India, pemain-pemain Timnas Indonesia U-20, khususunya lini tengah dan para bek masih kerap melakukan pelanggaran.
Akibatnya, gawang I Wayan Arta Wiguna sempat terancam karena penyerang-penyerang India seperti Levis Zangminlun, Ningthoukhongjam Rishi, serta Bharat Lairenjam punya tembakan jarak jauh yang cukup mematikan.
Untungnya, I Wayan Arta Wiguna tampil sigap sehingga mampu menjaga kesucian gawangnya hingga pertandingan usai.
Masih di lini belakang, Dony Tri Pamungkas, Fava Sheva, Kadek Arel, Alfharezzi Buffon, dan Iqbal Gwijangge, lima bek yang dimainkan dalam formasi 5-3-2 beberapa kali melakukan kesalahan lain karena mis komunikasi yang membuat penyerang lawan mampu menghadirkan teror.
Semoga, tiga evaluasi ini membuat skuad Garuda Muda lebih mantap dan siap mengarungi Piala Asia U-20 2025..