Bola.com, Surabaya - India U-20 jadi lumbung gol di Challenge Series U-20 yang digelar di Sidoarjo. Mereka selalu kalah dengan skor mencolok melawan Suriah, Yordania, dan tuan rumah Timnas Indonesia U-20.
Hal ini tidak terlalu mengejutkan mengingat India U-20 bahkan tidak lolos putaran final Piala Asia U-20 2025 di China. Sedangkan tiga tim lawan di Challenge Series U-20 sendiri akan tampil dalam turnamen tersebut.
Sepak bola India sendiri sedang berusaha berkembang dalam kondisi bukanlah cabang olahraga nomor satu di sana. Masyarakat India masih menganggap cricket adalah cabang olahraga favorit yang biasa dimainkan maupun mengikuti kompetisi profesionalnya.
Pelatih India U-20, Biby Thomas, mengungkapkan sepak bola India sebenarnya memiliki banyak pendukung. Baginya, sepak bola tetap jadi cabang olahraga populer di luar cricket yang telah jadi nomor satu.
“Di tingkat domestik, India bermain sangat bagus, mereka semua mendukung sepak bola. Jika Anda datang ke tingkat internasional, juga olahraga lain yang muncul, tetapi di tingkat domestik, sepak bola India selalu sangat populer,” ungkap Biby Thomas menjawab pertanyaan Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perbedaan dengan Indonesia
Jika bicara ranking FIFA, India sebenarnya sempat berada jauh di atas Indonesia. Tapi, posisi terbaru menunjukkan kedekatan. India menurun dan kini ada di posisi ke-126, sedangkan Timnas Indonesia di posisi ke-127.
Secara kultur, ada banyak perbedaan antara India dan Indonesia dalam pengembangan sepak bola. Namun, lanjut Biby Thomas, keduanya terlihat sama-sama mencoba melakukan pengembangan usia muda untuk regenerasi pemain.
“Jika Anda membandingkannya dengan Indonesia, saya yakin Indonesia mulai menerapkan program pengembangan akar rumput dan semua hal yang secara bertahap gaya permainan juga mulai berubah,” ucapnya.
“Tetapi kita dapat berharap India dapat melakukan kinerja yang sangat baik di tahun-tahun mendatang dan sepak bola pasti akan muncul. Banyak hal yang terjadi dengan sangat positif, India pasti akan muncul lebih baik dari ini,” imbuh Biby Thomas.
Mentok di Regional
Selama ini, Timnas India, baik senior maupun kelompok usia, selalu jadi yang terbaik di Asia Selatan. Mereka adalah raja di SAFF, sub konfederasi Asia Selatan dengan berbagai turnamen yang diselenggarakan.
Sayangnya, India kurang bisa berbicara banyak di level Asia. Hal itu juga terbukti dari hasil Challenge Series dengan kebobolan 15 gol serta hanya memasukkan sebiji gol saja dalam tiga pertandingan.
“Kami kurang persiapan dan kebobolan gol-gol konyol. Tapi, pertandingan di sini jadi pelajaran berharga untuk pemain kami. Semuanya karena kesalahan kecil dan kami harus memperbaikinya,” ucap Biby Thomas.
Setelah ajang Challenge Series ini, tiga tim lawan India akan bertarung di Piala Asia U-20 2025. Biby Thomas berharap Timnas Indonesia yang memiliki banyak potensi bisa melaju jauh.
“Saya berterima kasih atas keramahan dan fasilitas selama di sini. Saya mendoakan yang terbaik untuk tiga tim itu, terutama Indonesia. Dan kami akan belajar mempersiapkan diri lebih baik,” tuturnya.
Piala Asia U-20
Di Piala Asia U-20 2025, Garuda Asia bergabung ke Grup C yang berisikan Uzbekistan, Iran, dan Yaman. Dua tim pertama termasuk memiliki tradisi sebagai tim kuat di Asia.
Target menembus Piala Dunia U-20 tentu sudah jadi angan sejak lama. Piala Asia U-20 2025 sendiri juga jadi babak kualifikasi. Empat tim yang menembus babak semifinal akan mendapat tiket lolos langsung Piala Dunia U-20 2025.
Sejauh ini, Timnas Indonesia U-20 hanya sekali menembus Piala Dunia U-20, yakni pada 1979 atau sudah 46 tahun silam.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-20 hampir mencapai target itu saat berada di bawah arahan Indra Sjafri. Sayangnya, mereka saat itu terhenti di perempat final dalam Piala Asia U-20 2018