Adu Hebat Antarlini Persik Vs Madura United FC di BRI Liga 1: Problem Akut di Lini Pertahanan

1 month ago 23

Bola.com, Jakarta - Persik Kediri dan Madura United FC bakal saling jegal pada pekan ke-13 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Jumat (6/12/2024).

Kedua wakil Jatim ini sedang mengalami masa kelam pada putaran pertama musim ini. Persik dan Madura United sama-sama melakukan perombakan besar-besaran skuadnya. Meski itu mereka lakukan dengan alasan berbeda, namun demi tujuan sama yakni memperbaiki performa tim.

Di awal-awal, perombakan yang dilakukan Persik berjalan lancar. Namun mendekati akhir putaran pertama kinerja tim Macan Putih terus menurun. Sementara Laskar Sappe Kerrab yang ditinggalkan pemain pemainnya bedol desa terpaksa harus membangun tim baru.

Namun pemain rekrutan baru yang dimiliki Madura United tak mampu mengembalikan keperkasaan tim laiknya musim lalu yang mampu jadi runner-up di bawah juara bertahan Persib Bandung. Madura United masih terpuruk di urutan ke-17 klasemen sementara menjadi bukti dari kegagalan reformasi tersebut.

Dalam kondisi yang sama-sama babak belur itu, mampukah penggawa kedua tim tampil spartan pada duel nanti? Berikut ulasan kekuatan Persik Kediri dan Madura United yang berebut bangkit di partai ini.

Berita video Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, pimpin rapat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2024) bersama Menpora, Dito Ariotedjo.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Gawang Makin Berlubang

Kehadiran Leo Navacchio sebagai penjaga gawang Persik sempat menumbuhkan harapan besar. Tapi inkonsistensi yang ditunjukkan kiper asal Brasil itu membuat hasil akhir yang diraih Persik juga naik turun.

Leo Navacchio sempat tampil kukuh dengan memberi surplus karena gawangnya jarang kebobolan. Namun lambat laun, kini Persik mengalami defisit tiga gol.

Tapi apa mau dikata. Persik tak memiliki stok kiper berkualitas sepadan dengan Leo Navacchio. Ada kemungkinan juga Persik masih ragu menurunkan Gerry Kapoh atau Husna Malik menggantikan Leo Navacchio agar kiper utama ini introspeksi diri dulu.

Kondisi Madura United lebih parah lagi. Gawang mereka menempati urutan pertama sebagai tim paling banyak kebobolan dengan jumlah 26 gol. Keberadaan kiper senior, Aditya Harlan, tak mampu mengurangi jumlah kecolongan gol. Padahal tim ini juga sudah mengimpor kiper asing, Dida.

Benteng Juga Rapuh

Duet bek tengah Persik, Kiko Carneiro dan Hamra Hehanusa, sebenarnya sangat solid. Namun,  ketangguhan keduanya tak disokong dua bek sayap. Ironisnya dua posisi penopang pertahanan sering kehilangan gacoannya karena dihantam cedera.

Yusuf Meilana yang menguasai bek kiri beberapa kali absen. Sementara di sektor kanan, bek senior Agil Munawar harus naik meja operasi. Begitu pula Nuri Fasya yang keluar masuk lapangan karena cedera. Di pos ini hanya Dede Sapari paling bugar. Namun sebagai pemain muda pengalamannya masih kurang.

Begitu pula lini pertahanan Madura United yang belum menemukan setelan terbaiknya. Padahal di daerah ini ada Cristian Rontini, Pedro Monteiro, Koko Ari Araya, hingga Ibrahim Sanjaya. Namun mereka tak sesolid formasi lalu yang diisi Cleberson Martins, kiper Lucas Frigeri dan dua full bek Alex Van Djin serta Novan Sasongko.

Persik Unggul di Tengah

Persik diprediksi akan menguasai lini tengah. Rohit Chand sebagai gelandang bertahan masih jadi filter kuat. Ze Valente pun akan jadi motor utama permainan Macan Putih.

Satu kelemahan lini vital ini ada pada sosok Ousmane Fane yang sedang cedera. Sementara Majed Osman yang cenderung asyik main sendiri mengurangi daya serang Persik.

Runyamnya lagi. Supriadi yang di awal musim tampil luar biasa harus menepi karena cedera panjang. Hugo Samir sebagai pemain muda juga belum stabil. Riyatno Abiyoso sempat jadi solusi di sayap kanan yang didukung Ezra Walian di kiri.

Apapun kondisinya, Persik masih mengungguli sektor tengah Madura United. Sejak Hugo Jaja, Jacob Mahler, dan Francisco Rivera pindah klub, lini tengah Madura United kehilangan ruhnya.

Solusi untuk menguasai daerah ini, pelatih Paulo Meneses harus melakukan pertahanan berlapis dengan menumpuk lima pemain di tengah. Jordi Wehrmann, Ilhamsyah, Hanis Saghara, Iran Junior, Noriki Akada, hingga Riski Afrisal jadi penyeimbang tim dalam bertahan dan menyerang. Tapi Madura United tak memiliki seorang playmaker yang menandingi skill Ze Valente.

Striker Sentris

Bomber utama Lulinha absen saat Madura United ditumbangkan Persebaya 1-2 di kandang. Ketergantungan terhadap stiker asal Brasil ini membuat serangan Madura United pun tak terlalu berbahaya bagi lawan.

Sejatinya masih ada Maxuel da Costa sebagai penyerang alternatif. Tapi dia tak segarang Lulinha. Padahal daya dobrak telah dibantu Iran Junior sebagai gelandang serang agresif. Kekurangan paling menonjol minimnya saya dukung dari dua sayap.

Sementara produktifitas gol Persik juga sentrisme pada sosok Ramiro Fergonzi. Untungnya pemain asal Argentina itu bukan sosok egois. Sehingga pencetak gol Persik lebih merata. Saat Fergonzi dikawal ketat, Ze Valente, Ezra Walian, dan Riyatno Abiyoso bisa mengancam gawang lawan.

Improvisasi harmonis ini yang harus diwaspadai Madura United. Tugas Koko Ari dan Riski Afrisal untuk bikin mati kutu pada sayap trengginas milik Persik tersebut. 

Kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025 sedang memasuki masa libur. Karena agenda Timnas Indonesia di putaran ketiga, Kualifikasi Piala Dunia 2026, Zona Asia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)
Read Entire Article
Bola Indonesia |