Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia baru akan berjumpa Jepang pada 15 November, tetapi 'delegasi' kedua tim sudah saling berjumpa lebih awal. Jay Idzes, bek Skuad Garuda, bersua Zion Suzuki, palang pintu terakhir Samurai Biru.
Ya, pertandingan Venezia versus Parma, yang juga merupakan laga antara dua tim promosi Liga Italia 2024/2025, mempertemukan dua penggawa andalan tim nasional masing-masing. Sayang buat Jay Idzes, nasib buruk menimpa.
Venezia, tim yang dibela Idzes, sebenarnya lebih dulu mencetak gol cepat, tepatnya menit 5', melalui upaya Hans Nicolussi Caviglia. Akan tetapi, Parma mampu melakukan comeback.
Tim tamu Parma menyamakan kedudukan melalui Emanuele Valeri menit 17'. Bencana buat Venezia, Ange-Yoan Bonny memastikan kekalahan Jay Idzes dkk. dengan skor 2-1 berkat golnya menit 68'.
Kekalahan tersebut menempatkan Venezia di posisi juru kunci Liga Italia 2024/2025 berbekal dua kemenangan, dua imbang, dan delapan kalah dari 12 laga. Sedangkan Parma naik ke posisi 14 juga dengan dua kemenangan, namun menderita empat kekalahan saya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Struick Tak Bisa Berbuat Banyak
Beralih ke Australia, Brisbane Roar urung meraih kemenangan musim ini, bahkan menelan tiga kekalahan beruntun setelah pada laga terakhir takluk dari pemimpin A-League atau Liga Australia, Melbourne Victory.
Brisbane Roar sebetulnya mampu meladeni perlawanan alot sang penguasa. Tetapi dua gol masing-masing dari Nishan Velupillay dan Jason Geria sudah cukup bagi Melbourne Victory mengantongi tiga poin penting.
Rafael Struick, striker andalan Timnas Indonesia, masuk menit 63'. Namun sayang, di sisa menit yang ada, ia tak bisa berbuat banyak dan Brisbane Roar pun kembali menelan hasil minor.
Sama seperti Jay Idzes, Struick dkk. harus berupaya lebih keras lagi untuk bangkit dari posisi terbawah Liga Australia musim ini.