Cerita Marselino Ferdinan Ketahui Kelemahan Terbesarnya setelah Dapat Evaluasi dari Staf Pelatih Oxford United

16 hours ago 3

Bola.com, Jakarta - Marselino Ferdinan menjalani musim pertama di klub Inggris, Oxford United. Pemain berusia 20 tahun itu lebih banyak terlibat di tim U-21 klub tersebut.

Meski demikian, Marselino Ferdinan sudah memiliki satu kali penampilan di tim senior Oxford United. Lino dimainkan pada akhir laga saat Oxford keok 1-3 di kandang Exeter City di Piala FA, Januari lalu. 

Baru-baru ini akun YouTube resmi Oxford United mengunggah video yang memuat keseharian Marselino Ferdinan. Lino pun bercerita banyak hal. 

Satu hal menarik yang diceritakan Marselino Ferdinan adalah bagaimana ia mengetahui kelemahan terbesarnya dari staf kepelatihan Oxford United. Menurut Lino, kelemahan terbesarnya adalah cukup sering tidak menempati posisi yang tepat dalam pertandingan.

"Saya sering meeting dengan staf pelatih membahas soal kekurangan saya, kekurangan saya ada di out of position," jelas Marselino Ferdinan. 

Berita Video, komentar Marselino Ferdinan terkait selebrasinya setelah cetak gol untuk Timnas Indonesia kontra Arab Saudi pada Selasa (19/11/2024)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Berbeda

Oxford United adalah klub Eropa kedua yang dibela Marselino Ferdinan. Sebelumnya gelandang serang satu ini pernah bermain di Belgia dengan memperkuat KMSK Deinze. 

Menurut Marselino Ferdinan, bermain di Eropa mampu mengubah mentalitasnya. Sesuatu yang menurutnya tidak dimiliki pemain yang tetap memilih bermain di Indonesia.

"Kalau saya merasa bermain di Eropa yang pasti mindset dan mentalnya berbeda dengan teman-teman yang main di indonesia. Mindet dan mental saya waktu balik ke Timnas Indonesia jadi lebih pede dan termotivasi," ujarnya. 

Lebih Cepat

Marselino Ferdinan pun mencoba membandingkan gaya sepak bola Indonesia dengan yang ia alami di Eropa, terutama di Inggris. 

Menurut Marselino, di Indonesia sangat mengandalkan kecepatan. Sementara di Inggris lebih ke struktur permainan dan soal taktik.

"Bedanya kalau sama Indonesia, banyak lah. Karena di Indonesia lebih cepat, di sini lebih ke struktur dan takikal, penguasaan posisi, di Belgia juga mirip seperti di Inggris," tandas Lino. 

Read Entire Article
Bola Indonesia |