Bola.com, Hanoi - Program naturalisasi menjadi satu di antara primadona di sepak bola Asia Tenggara belakangan ini. Hampir semua tim di kawasan ini melakukan program naturalisasi, dengan cara masing-masing.
Timnas Vietnam melakukan hal itu. Belum lama ini mereka resmi melakukan naturalisasi terhadap striker asal Brasil, Rafaelson. Sang pemain kemudian mengubah namanya menjadi Nguyen Xuan Son.
Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Tran Quoc Tuan, menyebut pihaknya tidak mau terlalu menggebu-gebu dalam melakukan naturalisasi.
VFF bahkan cenderung lebih berhati-hati untuk melanjutkan program tersebut.
"Bagi sepak bola Vietnam, masalah ini perlu dipertimbangkan secara hati-hati, menjamin kelestarian identitas budaya nasional, sekaligus memaksimalkan kekuatan kolektif," ujar Tran Quoc Tuan dikutip dari Soha.
Berita Video, komentar Philippe Troussier terkait Timnas Vietnam yang minim naturalisasi
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembinaan
Tran Quoc Tuan menyatakan naturalisasi memang penting dan sudah terbukti mampu mengangkat prestasi Timnas Vietnam. Kasus paling nyata terjadi pada sosok Rafaelson (Nguyen Xuan Son).
Namun, yang paling penting menurut Tran Quoc Tuan adalah bagaimana membangun iklim yang kuat di sepak bola Vietnam, terutama terus memperbaiki kualitas pembinaan pemain muda di dalam negeri.
"Memperkuat tim dengan kekuatan eksternal, tetapi faktor intinya tetap melestarikan dan mempromosikan semangat dan tradisi sepak bola Vietnam," kata Tran Quoc Tuan.
Tidak Mau Buru-Buru
Lebih lanjut, Tran Quoc Tuan menyebut saat ini banyak negara kuat di Asia yang masih belum bisa lolos ke Piala Dunia. Mereka masih kesulitan untuk mencapai level itu.
Melihat kondisi itu, Tran Quoc Tuan menyebut Vietnam tidak mau terburu-buru untuk langsung lolos ke Piala Dunia.
Vietnam dinilai perlu menerapkan strategi jangka panjang untuk mencapai level tersebut.
"Bahkan dengan tim-tim papan atas di Asia, bersaing memperebutkan tempat di putaran final Piala Dunia juga penuh kesulitan. Oleh karena itu, kami perlu realistis dan menilai dengan baik kekuatan sepak bola Vietnam, dari situ harus ada rencana yang sesuai dan layak, serta tidak bisa terburu-buru. Untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia, kami memerlukan strategi jangka panjang dan komprehensif, memaksimalkan sumber daya," tuturnya.
Sumber: Soha