4 Fakta Derbi Suramadu Jilid 20, dari Dominasi Persebaya sampai Alfredo Vera di Madura United

6 hours ago 4

Bola.com, Jakarta - Laga pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025 bakal menyajikan duel panas bertajuk Derbi Suramadu. Persebaya Surabaya dijadwalkan bersua Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (20/4/2025).

Rivalitas keduanya terbilang unik. Dari catatan historis, kedua klub ini berdiri pada tahun yang sangat jauh.

Persebaya sudah lahir pada 18 Juni 1927 sementara Madura United yang merupakan anak kemarin sore di Indonesia baru muncul pada 10 Januari 2016. Selisih tahun berdiri keduanya bahkan mencapai 88 tahun!

Bahkan, pertemuan pertama keduanya baru digelar pada 28 Januari 2018 pada ajang Piala Presiden di Stadion GBT. Ya, sebuah derbi yang masih sangat muda mengingat baru tujuh tahun silam.

Suporter kedua kesebelasan juga tidak ada masalah. Bonek dan K-Conkmania (dan nama suporter Madura United lain seperti Trunojoyo Mania, Taretan Dhibi, dan Peccot Mania) malah menjalin persaudaraan. Tidak pernah ada bentrok di antara mereka.

Di sisi lain, persaingan juara antara kedua tim tidak pernah terjadi dalam sejarah liga Indonesia. Maklum, Madura United sudah mulai berkompetisi di TSC 2016, dan berlanjut ke Liga 1 2017 dan musim ini. 

Sementara Persebaya baru “kembali” pada 2017 karena beberapa tahun tidak diakui PSSI. Bajul Ijo bahkan baru juga kembali ke kasta tertinggi pada musim ini setelah juara Liga 2 2017.

Derbi Suramadu sendiri kini akan memasuki edisi ke-20. Bola.com telah merangkum sejumlah fakta yang mengiringi pertemuan Persebaya dengan Madura United ini. Simak ulasannya:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Dominasi Persebaya

Seperti disebutkan, Derbi Suramadu sudah digelar sebanyak 19 kali sejak kali pertama digelar pada 2018 lalu. Jumlah pertandingan itu terbilang banyak untuk perjumpaan dua tim yang baru berlangsung tujuh tahun.

Selain itu, Derbi Suramadu juga tidak hanya digelar saat bertanding di Liga 1. Persebaya dan Madura United juga pernah bersua di Piala Presiden, Piala Gubernur Kaltim, Piala Indonesia, Piala Gubernur Jatim, hingga Piala Menpora.

Hasilnya, Persebaya menunjukkan dominasi atas Madura United. Bajul Ijo mampu membukukan 11 kemenangan, berbanding Laskar Sape Kerap hanya dua kali unggul.

Total, terdapat 54 gol yang tercipta dalam semua pertandingan Derbi Suramadu di semua ajang. Lagi-lagi Persebaya lebih banyak mencetak gol dengan membukukan 33, sementara Madura United tertinggal jauh dengan mencetak 21 gol.

Bintang Hijrah

Sosok Francisco Rivera jadi pusat perhatian di Derbi Suramadu musim ini. Gelandang asal Meksiko itu tercatat mengawali karier di Indonesia dengan membela Madura United di Liga 1 2023/2024.

Rivera pun memberi kontribusi istimewa dengan membawa Laskar Sape Kerap meraih titel runner-up. Di musim yang sama, dia juga menyabet gelar individu sebagai pemain terbaik di musim lalu.

Namun, pemain berusia 30 tahun itu memutuskan pergi meninggalkan Madura United dengan bergabung Persebaya musim ini. Hasilnya, dia juga jadi andalan dengan membukukan tujuh gol dan lima assist dalam 23 laga.

Kepulangan Alfredo Vera

Pelatih Madura United, Alfredo Vera, tentu akan menjadi pusat perhatian mengingat statusnya sebagai mantan pelatih Persebaya. Menariknya, ini jadi kali pertama buat Alfredo datang ke Stadion GBT lagi setelah meninggalkan Persebaya.

Sebelumnya, Alfredo sempat menjadi pelatih Persita Tangerang saat melakoni lawatan ke markas Persebaya pada Liga 1 2022/2023. Namun, pertandingan itu juga digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik.

Duel antara Persebaya melawan Madura United di pekan ke-29 ini pun jadi kali pertama buatnya datang ke GBT dengan status sebagai tim tamu Bajul Ijo.

Arsitek asal Argentina ini memiliki jasa besar bagi kembalinya Persebaya ke kasta teratas setelah menjuarai Liga 2 2017. Sayangnya, dia berpisah dengan Bajul Ijo pada pertengahan kompetisi Liga 1 2018.

Nama Jembatan

Pertemuan kedua tim ini selalu menarik karena mereka berbasis di daerah yang bertetangga. Persebaya berasal dari Surabaya, sedangkan Madura United dari pulau seberangnya. Wilayah mereka hanya dipisahkan oleh jembatan panjang di atas laut yang bernama Suramadu.

Menariknya, nama Derbi Suramadu justru sudah muncul sebelum pertandingannya dihelat. Pada medio April 2017, keduanya sempat akan melakoni laga uji coba.

Posternya pun tersebar di media sosial dengan tulisan “Derbi Suramadu” yang menjadi tajuknya. Jadilah istilah ini disematkan.

Istilah ini bisa menjadi terobosan buat para klub yang ingin menggambarkan duel sengit dengan klub lainnya. Ini tentu akan memudahkan publik daripada menyebut pertemuan semua tim Jawa Timur dengan sebutan Derbi Jatim.

Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025

Read Entire Article
Bola Indonesia |