Bola.com, Jakarta - Duel antara Timnas Indonesia melawan Timnas Jepang pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menyajikan sejumlah fakta menarik dari aspek statistik pertandingan.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jumat (15/11/2024) malam WIB itu, Timnas Indonesia memang harus bertekuk lutut seusai digebuk Jepang dengan skor 0-4.
Sejak babak pertama, skuad Merah Putih sudah kebobolan dua gol lewat bunuh diri Justin Hubner (38’) dan Takumi Minamino (40’). Adapun pada babak kedua, Samurai Biru menambah keunggulan lewat Hidemasa Morita (49’) dan Yukinari Sugawara (69’).
Skuad asuhan Hajime Moriyasu memang terlihat sangat mendominasi di atas lapangan. Hal itu juga tergambar dari catatan statistik dari pertandingan ini. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Momen Kevin Diks nyanyikan lagu Tanah Airku setelah laga Indonesia Vs Jepang pada Jumat (15/11/2024)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jepang Dominasi Total
Timnas Indonesia sebetulnya bisa memberikan perlawanan yang sengit pada babak pertama. Jepang pun mampu melayaninya dengan cukup tenang. Namun, setelah memasuki pertengahan babak, Samurai Biru mulai memperlihatkan tajinya.
Mereka langsung mempertontonkan dominasi mutlak atas Indonesia. Dari segi penguasaan bola, anak asuh Hajime Moriyasu berhasil mencatatkan 65 persen, sedangkan skuad Merah Putih hanya bisa mengukir 35 persen.
Dari jumlah operan, Jepang menghasilkan 501 umpan sukses dari 576 percobaan dengan persentase keberhasilan sebesar 86 persen. Sedangkan Indonesia mencatatkan 270 umpan sukses dari 350 percobaan, persentasenya hanya 77 persen.
Ancaman Samurai Biru
Dominasi Samurai Biru juga terlihat dari jumlah ancaman yang mereka ciptakan sepanjang laga. Mereka tercatat bisa melepaskan total delapan tembakan tepat sasaran dari 14 kali percobaan ke gawang Maarten Paes.
Dari semua itu, empat di antaranya mampu dikonversi menjadi gol. Sementara itu, percobaan yang dilakukan oleh Timnas Indonesia hanya separuhnya. Sebab, hanya ada tujuh tembakan yang dilepaskan Indonesia.
Tercatat, hanya ada dua tembakan yang menemui sasaran. Masing-masing diukir oleh Ragnar Oratmangoen pada awal babak pertama serta Pratama Arhan pada babak kedua.
Situasi Berbahaya
Selain dari tembakan, ancaman yang dilakukan Jepang juga datang bertubi-tubi. Setidaknya, hal itu dapat dilihat dari catatan skuad Samurai Biru dalam dua aspek, yakni passes to box alias umpan ke kotak penalti serta touch in opponent box alias sentuhan di kotak penalti lawan.
Sepanjang pertandingan, Kaoru Mitoma dan kawan-kawan tercatat melakukan 10 kali umpan menuju kotak penalti Timnas Indonesia, sedangkan skuad Garuda hanya bisa melakukan enam kali saja.
Adapun dari segi touch in opponent box, Timnas Indonesia hanya bisa melakukan sebanyak 14 kali. Ini sangat kontras dengan skuad asuhan Hajime Moriyasu yang mengukir 24 sentuhan di kotak penalti Indonesia.
Sangat Minim Kartu
Salah satu yang menarik dari pertemuan Timnas Indonesia melawan Jepang ini ialah minimnya pelanggaran yang terjadi. Sepanjang pertandingan, tercatat hanya ada 14 pelanggaran saja yang terjadi di atas lapangan.
Delapan di antaranya dilakukan skuad Garuda, sedangkan enam pelanggaran dicatatkan Samurai Biru. Wasit asal Iran, Mooud Bonyadifard, pun sampai hanya mengeluarkan satu kartu kuning saja di laga ini.
Satu-satunya momen tersebut terjadi saat Kaoru Mitoma melakukan pelanggaran keras terhadap Kevin Diks. Sikutan pemain Brighton & Hove Albion itu memang cukup keras sehingga harus diberikan peringatan.