Bola.com, Jakarta - Sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia menghadapi ancaman besar di Eropa karena tak kunjung mendapatkan kesempatan bermain bersama klubnya.
Mereka berpeluang untuk mencari pelabuhan baru pada bursa transfer yang akan datang. Nasib yang dialami para pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini memang cukup kontras dengan kiprah mereka di level klub.
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, beberapa pemain ini sukses mendapatkan tempat dan kepercayaan. Namun, ketika kembali pulang memperkuat klubnya masing-masing, para pemain justru tersingkir dari persaingan.
Tak seperti ketika memperkuat tim nasional, mereka justru tidak mendapatkan menit bermain yang memadai.
Oleh karena itu, bursa transfer paruh musim yang bakal dibuka dalam waktu dekat menjadi momentum penting bagi para pemain ini untuk mempertimbangkan nasibnya. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Berita video Bola Break episode kali ini berbincang dengan salah satu pelatih asal Malaysia, Raja Isa. Bersama sang pelatih, kita akan membahas tentang laga Timnas Indonesia kontra China kemarin.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nathan Tjoe-A-On
Nathan Tjoe-A-On menjadi salah satu pemain naturalisasi yang memperoleh tempat penting di Timnas Indonesia.
Dia merupakan sosok pemain yang disukai Shin Tae-yong karena bisa bermain di sejumlah posisi yang berbeda.
Sayangnya, situasi itu tak berlaku saat dia memperkuat klub kasta kedua Liga Inggris, Swansea City. Sepanjang musim ini, pemain berusia 22 tahun itu hanya dapat tiga kali kesempatan bermain dengan durasi 127 menit.
Dengan terbatasnya kesempatan bermain pada musim keduanya bersama Swansea, Nathan memang lebih baik mencari peruntungan bersama klub baru. Sebab, dia selama ini hanya jadi penghangat bangku cadangan.
Justin Hubner
Seperti Nathan, basib yang tak jauh berbeda dialami Justin Hubner bersama Wolverhampton Wanderers U-21.
Bek berusia 21 tahun ini menghadapi kesulitan untuk bisa memperoleh kepercayaan bermain dari pelatihnya.
Sejak kembali dari masa pinjaman dari klub Liga Jepang, Cerezo Osaka, Justin Hubner tak kunjung bisa bermain secara reguler. Pada musim 2024/2025, misalnya, dia hanya satu kali diturunkan dengan durasi selama 45 menit.
Tentu saja ini sangat bertolak belakang dengan kiprahnya bersama Timnas Indonesia yang sangat dipercaya Shin Tae-yong.
Oleh sebab itu, bursa transfer paruh musim ini jadi momen penting bagi Justin untuk mencari pelabuhan baru.
Eliano Reijnders
Pemain naturalisasi Timnas Indonesia lainnya yang mengalami hambatan untuk mengukir menit bermain ialah Eliano Reijnders.
Meskipun sempat jadi pilihan utama pada awal musim ini, kans pemain berusia 24 tahun itu perlahan menipis.
Belakangan ini, Eliano hanya bisa duduk manis di bangku cadangan tanpa mendapatkan kesempatan. Memang, dia bisa mengukir penampilan yang lebih banyak dari dua nama sebelumnya dengan catatan delapan laga selama 331 menit.
Namun, jumlah ini masih terhitung minim jika melihat nasibnya yang tak menjadi pilihan utama. Eliano tampaknya juga harus menimbang-nimbang kesempatan untuk memperoleh menit yang reguler bersama klub baru pada bursa transfer terdekat.