Bola.com, Jakarta - Dua kejadian besar yang muncul di persepakbolaan nasional di akhir pekan lalu dan di awal pekan ini mendapat sorotan tajam dari publik.
Yang pertama adalah terjadinya beberapa kericuhan yang menghiasi laga big match BRI Liga 1 pekan ke-23 yang mempertemukan Persija Jakarta dan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (16/02/2025).
Usai pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 2-2 itu terjadi pelemparan botol air minum ke dalam stadion yang mengarah ke pemain Persib, kemudian ada keributan di beberapa gate dan terakhir adanya flare yang menyala.
Menurut informasi sebanyak 37 orang sudah diamankan terkait kericuhan yang terjadi.Bahkan dua diantaranya ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan yakni JS (25) dan AS (25).
Belum lagi adanya korban dari kedua belah pihak, baik itu yang diduga suporter Persib maupun salah sasaran yang mengakibatkan korban dari pihak suporter Persija sendiri.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kericuhan Laga Persela Vs Persijap
Kejadian kedua yang tak kalah mendapatkan sorotan publik sepak bola nasional adalah kericuhan yang terjadi di babak delapan besar Liga 2 yang mempertemukan Persela Lamongan dan Persijap Jepara.
Oknum suporter Persela Lamongan masuk ke dalam lapangan Stadion Tuban Sport Center, 18/02/2025). Mereka merusak beberapa fasilitas seperti kaca, gawang dan abord serta menyalakan flare.
Akibat kejadian itu, pertandingan dihentikan menit ke-79 saat Persela tertinggal 0-1. Pertandingan itu pun dilanjutkan keesokan harinya di di Stadion Deltras, Sidoarjo.
Adalah pelatih kawakan Kas Hartadi yang kini menukangi PSKC Cimahi yang menyampaikan keprihatinannya dengan beberapa kejadian yang menghiasi persepakbolaan dalam satu pekan terakhir.
"Tentu saya sangat prihatin dengan kejadian itu. Ini adalah sepakbola yang tentunya kejadian-kejadian seperti itu tak boleh terjadi apalagi didalam stadion ya," kata Kas Hartadi.
Stakeholder Bergandengan Tangan
Lebih lanjut Kas Hartadi mengatakan seharusnya semua stakeholder sepak bola yang ada bersatu padu untuk membangun sepak bola Indonesia ke arah berprestasi.
"Tentunya, semua pihak harus bergandengan tangan ikut serta dalam membangun sepak bola Indonesia kedepan yang lebih berprestasi lagi. Semoga kejadian seperti itu tidak terulang kembali," tuturnya.
Kas Hartadi sudah malang melintang di persepakbolaan nasional dengan melatih beberapa klub besar di Liga 1 maupun Liga 2 seperti Sriwijaya FC, Persik Kediri, dan PSIM Yogyakarta.