Bola.com, Jakarta - MilkLife Soccer Challenge All Stars (MLSC All Stars) dimulai di Kudus pada hari ini, Jumat (24/1/2025). Sebanyak 112 anak putri usia belia beraksi dalam 8 tim berbeda yang akan dipantau, di mana 24 yang terbaik akan dibawa ke Singapura.
Dari 112 anak yang bertanding selama tiga hari di MLSC All Stars, akan dicari 24 pemain terbaik untuk dikirim ke JSSL Singapore Professional Academy 7's di Singapura pada 17-20 April 2025.
Pemilihan 24 pemain tersebut akan dilakukan oleh dua orang pelatih yang tergabung dalam talent scouting, yaitu Timo Scheunemann dan Asep Sunarya.
Namun, Timo menegaskan bahwa menjadi juara di MLSC All Stars tak lantas membuat semua pemain dari tim tersebut akan masuk dalam 24 pemain yang akan berangkat ke Surabaya.
Ada kriteria-kriteria yang akan menjadi dasar pemantauan Coach Timo dan Coach Asep dalam memilih 24 pemain yang akan mewakili Indonesia di JSSL Singapore Professional Academy 7's.
Apa saja kriterianya?
Berita video ajang MilkLife Soccer Challenge 2024 Series 1 telah sukses digelar di Jakarta. Ajang ini menjadi tempat lahirnya bibit muda pemain bola wanita Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kriteria Pemain untuk Ikut ke Singapura
Dalam konferensi pers jelang kegiatan MLSC All Stars, Timo Scheunemann menegaskan bahwa dasar pemilihan pemain yang akan berangkat ke Singapura adalah siapa yang terbaik di posisinya dan bergantung kepada kebutuhan tim.
"Jadi untuk memilih pemain cadangannya pun nanti kami akan mencari siapa yang bisa bermain untuk lebih dari satu posisi, terbaik di posisi masing-masing. Kita akan melihat apakah sesuai dengan yang sudah kami sampaikan," ujar Coach Timo.
Pelatih asal Jerman kelahiran Kediri itu juga menegaskan bahwa tidak akan ada paksaan kepada para pemain untuk bermain di luar karakternya, tapi tetap ada prinsip yang harus diterapkan dalam gaya permainan.
"Kami tidak akan memaksa mereka bermain seperti apa, tetapi memang sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami minta, seperti menyerang bersama dan bertahan bersama," lanjutnya.
Mentalitas juga Penting
Tidak hanya itu saja, Coach Timo juga menegaskan bahwa ada satu hal penting yang tidak boleh dilupakan oleh para pesepak bola putri usia belia ini.
"Kemudian dari sisi mental, apakah nantinya bisa mengeluarkan permainan terbaiknya ketika harus menghadapi tim-tim kuat," ujar Coach Timo.
"Jadi pada waktu ke Singapura, walau harus diingat lagi bahwa ini adalah tahun pertama, baru tahap awal, tetapi kami tetap membawa mereka yang mengeluarkan potensi terbaiknya," lanjutnya.