Bola.com, Gianyar - Bali United hampir bisa dipastikan bertahan di BRI Liga 1 musim depan. Dengan mengumpulkan 40 poin dan sisa tujuh pertandingan, cukup sulit bagi Bali United untuk selalu kalah dan terlempar ke zona degradasi.
Namun, situasi yang berbeda dialami pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Pelatih yang karib disapa Teco tersebut dalam kondisi yang tertekan. Ia hanya memiliki satu nyawa tersisa, setelah Tim Serdadu Tridatu selalu gagal menang dalam lima laga terakhir.
Teranyar, Bali United menjadi korban PSBS Biak setelah kalah dengan skor 0-2 dalam pekan ke-27 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (11/3/2025) malam WIB.
Pada pertandingan pekan ke-28 BRI Liga 1 musim ini, Tim Serdadu Tridatu akan kembali menjadi tuan rumah dengan meladeni Dewa United, 10 April mendatang. Duel itu pun menjadi penentuan bagi nasib Stefano Cugurra.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bakal Didepak jika Kembali Gagal Menang
Jika Bali United kalah atau imbang kontra Dewa United, otomatis klausul kontrak yang menyebutkan Teco akan didepak, menyusul enam pertandingan tanpa kemenangan secara beruntun.
Dengan catatan Teco tidak akan mendapatkan kompensasi apapun dari manajemen Bali United. Suporter mulai beraksi dan ingin pelatih asal Brasil itu angkat kaki dari Bali United.
Teco pun angkat bicara dengan situasi ini. Namun, ia tidak membicarakan terkait klausul kontrak yang dimilikinya saat ini. Eks pelatih Persija Jakarta tersebut mengungkapkan ada berbagai faktor internal yang membuat Bali United melempem musim ini.
"Tim kami di Liga 1 tidak konsisten ada beberapa faktor di dalam tim yang membuat tidak konsisten," ungkap Teco. Namun ia tidak menyebutkan faktor apa yang membuat Bali United inkonsisten musim ini.
Kewalahan Hadapi Tim Papan Tengah
Yang jelas lanjutnya, tim papan tengah dan tim promosi yang membuat Bali United kewalahan. Alih-alih tim sekelas Persib Bandung, Persebaya, Persija, atau Arema FC.
"Di dalam liga seperti lawan klub besar di putaran pertama, kami sering main bagus, kadang bisa menang saat melawan klub besar. Akan tetapi tim tidak konsisten lawan klub baru seperti PSBS Biak," ujarnya.
Jeda kompetisi karena FIFA Matchday, Nyepi, dan Idul Fitri, akan dimanfaatkan Teco untuk melakukan pembenahan. Ia sadar tujuh pertandingan tersisa akan dilewati Bali United dengan cukup berat.
Selain Dewa United, Tim Serdadu Tridatu masih ditunggu Persib Bandung, PSM Makassar, PSIS Semarang, Persija Jakarta, Madura United, dan Persebaya Surabaya. Dari lima klub tersebut, tiga di antaranya berada di papan atas, yakni Persib, Persebaya, dan Persija.
Fokus Dapatkan Hasil Positif
Tentu pertandingan tidak akan mudah untuk Bali United dan bisa jadi pertandingan untuk menghakimi Teco sebagai arsitek Serdadu Tridatu. "Soal target dari klub kami masih tujuh pertandingan, kami fokus di tiap pertandingan untuk dapat hasil positif perbaiki posisi di dalam klasemen," ujar Teco
Pelatih berusia 50 tahun tersebut mengaku berkenan jika ada tim lain yang ingin menggelar uji coba dengan Bali United, di tengah jeda yang panjang untuk tetap menjaga chemistry di dalam tim saat Liga 1 kembali bergulir.
"Kami tetap latihan sama tim setelah itu ada Nyepi sama Idul Fitri, pemain baru punya libur, yang Muslim mudik. Untuk uji coba tidak mudah, waktu bisa pasti saya mau," tutupnya.