Bola.com, Semarang - Yoyok Sukawi, Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, menjelaskan duduk perkara mengenai rencana mendatangkan pemain asing Grade A yang gagal terwujud pada bursa transfer BRI Liga 1 2024/2025.
Sebelum bursa paruh musim BRI Liga 1 2024/2025 dibuka, agen pemain, Aggy Eka Ressy, pernah mengatakan apabila pihaknya telah menawarkan sejumlah pemain asing dengan kategori Grade A kepada PSIS Semarang.
Menurut Yoyok Sukawi, penawaran semacam ini memang datang kepada manajemen Mahesa Jenar. Tidak hanya Aggy saja yang menyodorkan stok pemain impor kepada PSIS Semarang, tetapi juga agen-agen lainnya.
"Memang pada saat bursa transfer paruh musim kemarin, sempat ada isu bahwa PSIS akan mendatangkan pemain Grade A yang sudah ditawarkan beberapa agen, yakni Aggy dan beberapa agensi," kata Yoyok Sukawi.
Komentar Patrick Kluivert terkait tekanan membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ratusan Penawaran
Dalam setiap bursa transfer PSIS memang kedatangan banyak pemain. Namun, penawaran ini harus dipantau terlebih dahulu oleh tim pelatih.
"Setiap bursa transfer dimulai, penawaran yang masuk ke PSIS untuk pemain-pemain yang disodorkan kepada tim pelatih, itu jumlahnya puluhan, bahkan mencapai ratusan. Dalam penawaran itu, ada pemain-pemain Grade A, B, dan C," kata Yoyok.
"Pelatih akan mengelompokkan pemain ini berdasarkan kebutuhannya. Jika butuh striker, ya kami kelompokkan striker. Setelah itu, kami akan melihat statistiknya terlebih dahulu. Ini dilakukan oleh tim talent-scouting yang dipimpin oleh coach Gilbert," lanjut Yoyok.
Tidak Dapat Rekomendasi
Yoyok menjelaskan, keputusan merekrut pemain asing pada bursa transfer memang menjadi wewenang tim pelatih. Namun, pemain-pemain Grade A yang ditawarkan ternyata tidak mendapatkan rekomendasi dari tim pelatih untuk dikontrak.
"Setelah itu baru dipilih berdasarkan kriteria, didatangkan yang paling siap untuk bermain di Liga 1. Baik itu fisiknya, tekniknya, dan termasuk apakah mereka akan dilepas oleh klub awalnya atau tidak," jelas Yoyok.
"Jadi, kenapa kami tidak mendatangkan pemain asing Grade A pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 ini, ya karena pemain-pemain asing Grade A ini tidak direkomendasikan dari tim pelatih," ia menambahkan.
Proses Kategorisasi
Asisten pelatih PSIS, Muhammad Ridwan, menjelaskan proses seleksi pemain asing yang datang pada bursa transfer kemarin.
Tim pelatih sebetulnya sudah mendapatkan lampu hijau dari manajemen untuk mendatangkan amunisi impor baru.
"Jadi, nama-nama pemain-pemain yang datang ke PSIS yang ditawarkan oleh agen, semuanya diberikan kepada tim pelatih untuk dilihat karena CEO menyampaikan bahwa uang atau besaran nilai kontrak itu bukan masalah," ungkap Ridwan.
"Jadi, berapa pun nanti akan dibayar. Namun, dalam praktiknya, ketika kami melihat bahwa pemain-pemain yang nantinya akan kami rekrut dan tertarik pada satu pemain, kami akan membuat grade satu sampai lima," lanjutnya.
Penyebab Gagal Direkrut
Ridwan menjelaskan beberapa faktor yang membuat para pemain asing Grade A ini batal bergabung. Yang pertama ialah karena strata kompetisi pemain tersebut tidak memenuhi standar yang berlaku sesuai regulasi BRI Liga 1.
Adapun faktor berikutnya yakni karena pemain asing yang telah diincar malah tidak dilepas oleh klubnya sehingga Mahesa Jenar batal mendapatkan jasa pemain impor tersebut untuk putaran kedua.
"Padahal, saat agen menawarkan kepada kami, pemain ini tersedia untuk putaran kedua. Namun, setelah kami berminat dan ditindaklanjuti, ternyata pemain tersebut tidak dilepas oleh klubnya," jelas Ridwan.