Bola.com, Beijing - Fernando Henrique da Conceicao alias Fei Nanduo membangkang dari panggilan Timnas China untuk persiapan menuju lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Striker naturalisasi kelahiran Sao Paulo, Brasil, itu menolak untuk mengikuti pemusatan latihan China pimpinan Branko Ivankovic pada awal tahun ini.
Saat ini, Fei Nanduo sedang berstatus tanpa klub. Kontraknya bersama Shandong Taishan telah berakhir pada Desember 2024. Dia menghabiskan setengah tahun lalu sebagai pinjaman di Shanghai Shenhua.
Begitu kerja samanya dengan Shandong Taishan habis, Fei Nanduo berlibur ke Brasil dan belum kembali ke China sampai dengan sekarang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jual Mahal
Media China, 163, mengabarkan bahwa Ivankovic sempat mengungkapkan ketidakhadiran Fei Nanduo dalam training camp China karena alasan pribadi dan enggan buka-bukaan penyebab yang sebenarnya.
Mengutip dari informasi jurnalis China, Pan Weili, 163 menyebut Fei Nanduo jual mahal terhadap klub Negeri Tirai Bambu yang ingin memboyongnya dengan meminta gaji setinggi langit. Dia mengancam akan pensiun dari China jika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
"Ia meminta gaji yang sangat tinggi, dengan alasan bahwa jika tidak mendapatkan dua kali lipat dari gaji sebelumnya, ia tidak akan bermain untuk China. Bagi Fei Nanduo, bermain untuk timnas bukanlah kewajiban atau kehormatan, melainkan 'pekerjaan' biasa," tulis 163.
Minta Digaji 2 Juta Euro oleh Klub China
Wartawan China lainnya, Yuan Jia, yang dilansir 163, menjelaskan bahwa Fei Nanduo melabelkan diri sebagai pemain inti di China dan level klub. Dia menuntut bayaran 2 juta euro atau setara dengan Rp33,9 miliar per musim.
"Fei Nanduo menyampaikan kepada klub-klub China jika tidak mendapatkan gaji 2 juta euro per tahun, ia tidak akan merendahkan diri. Ia lebih memilih pensiun daripada menerima kontrak dengan gaji di bawah angka tersebut," ungkap 163.
"Fei Nanduo tampaknya ingin mendapatkan kontrak besar terakhirnya menjelang akhir kariernya, tetapi dalam situasi ekonomi klub-klub China saat ini, tidak ada tim yang akan memanjakannya."
"Dengan bertambahnya usia Fei Nanduo, performanya sudah jauh menurun, ditambah lagi ia memiliki risiko cedera. Selain itu, karakternya juga dianggap sebagai bom waktu."
"Dengan anggaran sebesar itu, klub-klub China bisa mencari pemain asing yang jauh lebih baik dari Eropa. Di timnas, ia bukanlah sosok yang tak tergantikan. Oleh karena itu, peluang Fei Nanduo untuk kembali ke China pada musim baru ini semakin kecil," jelasnya.
Dinaturalisasi Tahun Lalu
Fei Nanduo mulai berkarier di Negeri Tirai Bambu pada 2015. Pada Maret 2024, ia berpindah kewarganegaraan dari Brasil dan menjalani debutnya dengan China.
Berposisi sebagai winger, Fei Nanduo bermain 31 kali pada musim lalu, tapi cuma bisa memproduksi tiga gol dan sepuluh assist.
Total selama mengadu nasib di China, Fei Nanduo tampil 188 kali untuk lima klub yang berbeda dengan perolehan 37 gol plus 53 assist.
China lumayan aktif menaturalisasi pemain dalam beberapa tahun terakhir, baik yang berdarah China atau tidak seperti John Hou Saeter, Nico Yennaris, Pedro Delgado, Elkeson, Tyias Browning, Aloísio dos Santos Goncalves, hingga Alan Carvalho.
Sumber: 163