Bola.com, Semarang - PSIS Semarang melewati perjalanan yang cukup berliku sepanjang BRI Liga 1 2024/2025. Pada awal musim, mereka bisa berada di papan tengah, tetapi kini akhirnya menukik ke zona merah.
Kekalahan yang diukir PSIS Semarang saat menjamu Madura United pada laga tunda pekan ke-26 menjadi titik penting melorotnya posisi mereka ke zona degradasi. Mahesa Jenar harus mengakui keunggulan tim tamu setelah takluk 1-2.
Hasil ini tentu sangat merugikan Mahesa Jenar karena Laskar Sappe Kerrab adalah pesaingnya di papan bawah. Alhasil, Madura United kini sudah berhasil melewati PSIS Semarang untuk keluar dari peringkat ketiga terbawah.
Imbasnya, PSIS harus turun ke peringkat 16 dengan koleksi 24 poin. Mereka sebetulnya memiliki poin yang sama dengan Madura United di peringkat 15, tetapi kalah head-to-head. Berikut Bola.com menyajikan perjalanan Mahesa Jenar musim ini.
Berita video pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, menyebut hasil dari laga kontra Persija Jakarta ini tidak fair karena tim asuhannya bermain bagus saat kalah dari Macan Kemayoran 2-0, Rabu (5/3/2025) malam WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat Meledak di Awal
Perjalanan PSIS Semarang memang sangat dinamis saat mengarungi BRI Liga 1 2024/2025. Mereka sebetulnya sempat mengamankan dua kemenangan pada tiga pertandingan awal musim ini.
Dua kemenangan tersebut diraih saat berjumpa Persis Solo (1-0) dan PSBS Biak (1-0). Kemenangan yang pertama memang spesial karena duel tersebut merupakan laga Derby Jawa Tengah yang dibalut rivalitas panas.
Berkat dua hasil positif ini, Mahesa Jenar kala itu bisa merangkak ke peringkat tujuh klasemen dengan koleksi enam poin dari tiga laga. Sayangnya, sejak saat itu, mereka sudah mulai goyang dan sulit menang.
Dua Periode Sulit
Setelah itu, PSIS harus melewati periode yang amat sulit karena tak pernah meraih kemenangan pada pekan ke-4 hingga ke-10. Dari tujuh pertandingan ini, anak asuh Gilbert Agius meraih enam kekalahan dan satu imbang.
Uniknya, PSIS sejatinya sempat mengukir kebangkitan pada pekan ke-11 hingga 14. Sebab, dari empat laga itu, ada tiga kemenangan serta satu hasil imbang yang sukses diamankan oleh skuad Mahesa Jenar. Sayangnya, ini jadi periode apik terakhir bagi PSIS.
Setelah itu mereka harus melewati lima laga tanpa kemenangan pada pekan ke-15 hingga 19. Sempat menang pada pekan ke-20, Mahesa Jenar kembali melewati pekan ke-21 hingga 27 tanpa kemenangan.
Dihantam Berbagai Problem
Perjuangan PSIS Semarang sepanjang BRI Liga 1 2024/2025 memang tak bisa dilepaskan dari sejumlah masalah. Pada awal musim, masalah utama Mahesa Jenar ialah tidak bisa bermain di kandangnya, Stadion Jatidiri.
Mereka harus terusir di berbagai tempat, mulai dari Stadion Moch Soebroto (Magelang), Stadion Batakan (Balikpapan), hingga Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar). Setelah bisa kembali ke Jatidiri, masalahnya belum selesai.
Konflik antara kelompok suporter dengan manajemen membuat PSIS minim dukungan di Stadion Jatidiri. Akhirnya, mereka harus bermain kandang serasa tandang karena suporternya melakukan boikot sampai saat ini.
Catatan Gol Buruk
Salah satu yang menghambat PSIS meraih hasil maksimal dalam setiap pekannya memang tak bisa dilepaskan dari ketajaman lini serang yang amat memprihatinkan. Mereka jadi tim dengan produksi gol terendah di BRI Liga 1 musim ini.
Anak asuh Gilbert Agius hanya bisa mencetak 22 gol dari 27 laga. Angka ini menjadi yang terendah di antara semua kontestan. Kehadiran sosok pemain tajam memang jadi hambatan tersendiri bagi Mahesa Jenar.
Sejauh ini, hanya ada Sudi Abdallah dan Septian David Maulana yang sama-sama mencetak empat gol. Tentu saja, kontribusi ini masih amat minim karena tak ada pemain yang muncul sebagai mesin gol andalan.