Pengakuan Marc Klok, Berutang Banyak dengan Sepak Bola Indonesia

Bola.com, Bandung - Marc Klok merupakan salah satu pemain asing yang sangat beruntung meneruskan karier ke Indonesia. Terlebih saat gelandang kelahiran Amsterdam, Belanda, itu memutuskan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 12 November 2020.

Sejak kedatangannya pada 2017 dan bermain untuk PSM Makassar, Marc Klok sejauh ini setidaknya sudah merasakan sejumlah gelar juara bersama tim yang pernah memakai jasanya, termasuk Persib Bandung saat ini.

Bersama PSM, Marc Klok menggondol Piala Indonesia 2019. Lalu, bersama Persija Jakarta, ia ikut berjasa di balik kesuksesan Macan Kemayoran menjadi yang terbaik di Piala Menpora 2021.

Pindah ke Persib pada 2021, torehan playmaker ini semakin melambung. Pada musim 2023/2024, Marc Klok dkk. menyabet gelar jawara BRI Liga 1.

Musim ini, Persib juga berpeluang mempertahankan gelar alias back to back. Hingga pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025, Maung Bandung masih memuncaki klasemen sementara dengan torehan 57 poin.

Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, langsung mengukir rekor yang mengesankan setelah mencetak gol pada dua pertandingan pertamanya bersama skuad Garuda.

Performa Marc Klok yang di atas rata-rata juga membawa sang pemain ke Timnas Indonesia via program naturalisasi. Sebelum ke Indonesia, Marc Klok cukup lama bermain bersama tim-tim dari Belanda dan Skotlandia. 

Terkait keputusannya menerukan karier ke Liga Indonesia, Marc Klok mengaku telah mendapat banyak hal yang membuatnya seperti saat ini.

"Saya pikir itu berarti segalanya. Itu memberi saya semua yang saya miliki sampai hari ini. Koneksi yang saya buat, cinta yang saya miliki untuk setiap pertandingan, persahabatan dengan siapa pun, dan keberhasilan," kata Marc Klok lewat kanal YouTube Mills belum lama ini.

"Tapi juga saya pikir pelajaran dari sepak bola Indonesia itu telah membentuk saya lebih sebagai seseorang. Itu telah membentuk saya sebagai pribadi dan seorang atlet, seorang pebisnis," imbuhnya.

Menurut Marc Klok, ia berutang banya kepada sepak bola Indonesia. Pelajaran yang ia dapat di Belanda sangat mendukung kariernya.

"Saya pikir saya berutang segalanya dari sepak bola dan terutama dalam perjalanan saya, tentu saja untuk sepak bola Indonesia," tukasnya.

"Tapi saya pikir pelajaran yang dipetik di Eropa, di mana di sana benar-benar sungguh berarti bagiku untuk bisa sukses dan berhasil di sini." 

"Jadi ya, saya hanya memiliki perasaan syukur dan saya pikir ketika kamu benar-benar mengenal saya sebagai pribadi, saya pikir satu hal di mana orang bisa menganggapku sebagai orang yang positif dan orang yang bersyukur serta rendah hati." 

"Karena dari semua yang saya hadapi dan yang telah saya alami, jadi perasaan positif, bersyukur, dan rendah hati selalu menjadi nomor satu dalam setiap keputusan yang saya buat dalam hidup," tutupnya.