Junianto Berharap Yoyok Sukawi Mau Melepas PSIS: Hati Saya Biru, tapi Saya Hormati Mas Yoyok

Bola.com, Jakarta - Polemik di PSIS Semarang masih terus terjadi. Banyak suporter setia Mahesa Jenar mendesak agar Yoyok Sukawi mau melepas kepemilikan klub tersebut.

Beberapa pihak pun sudah menyatakan tertarik untuk membeli kepemilikan PSIS Semarang. Junianto menjadi satu di antaranya.

Junianto bukan sosok asing bagi PSIS Semarang. Sosok yang akrab disapa Anto ini pernah menjadi bagian dari Mahesa Jenar sebagai Komisaris.

Junianto menyatakan masih sangat tertarik untuk membesarkan PSIS Semarang. Namun, Anto juga menghormati Yoyok yang kini masih memegang kendali di tim kebanggaan Panser Biru dan Snex itu.

"Kalau PSIS sih hati saya masih tetap biru. Saya bisa menghormati Mas Yoyok, dia kan masih mencintai. Sampai sekarang saya masih berharap PSIS dilepas. Saya ingin membesarkan PSIS," katanya kepada Bola.com belum lama ini.

Berita video Half Time Show episode kali ini membahas serunya persaingan perebutan gelar juara BRI Liga 1. Borneo FC, Persib Bandung, PSIS Semarang, Bali United, hingga Madura United, masih berpeluang ke Championship Series.

PSIS Semarang kini terjebak di papan bawah klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025. Septian David Maulana dan kolega menempati posisi ke-14 klasemen sementara dengan 23 poin.

Kondisi PSIS Semarang saat ini membuat Junianto prihatin. Pria asli Jawa Tengah itu pun cukup pesimistis dengan peluang Mahesa Jenar bertahan di liga level tertinggi Indonesia musim depan.

"Saya prihatin sekali dengan kondisi PSIS, karena dua laga besok lawan Persija dan Persebaya, saya juga agak pesimistis. Apalagi sekarang Madura United, Semen Padang, mulai bangkit," tutur Junianto.

Junianto mengungkapkan pihaknya sudah memberikan tiga penawaran kepada Yoyok Sukawi terkait kepemilikan PSIS Semarang. Namun, dari tiga penawaran itu Yoyok selalu menolak.

Junianto pun memutuskan untuk mengelola Tornado FC Pekanbaru. Klub itu belum lama ini memastikan diri promosi ke Liga 2 2025/2026.

"Kami sudah tiga kali tawarkan, enggak mau. Akhirnya bangun Tornado ini. Kebetulan Tornado FC ini kita beli dari teman di Pekanbaru. Kita kelola, tahun pertama sudah langsung naik," tandasnya.