Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta menjadi juara Pegadaian Liga 2 2024/2025. Tim berjulukan Laskar Mataram menang 2-1 atas Bhayangkara FC lewat pertarungan final melelahkan di Stadion Manahan, Solo, Rabu (26/2/2025).
PSIM Yogyakarta mampu membuka keunggulan di menit kesembilan melalui tendangan bebas Rafinha. Bhayangkara FC menjalani kebangkitan di babak kedua. The Guardian bahkan mampu menyamakan kedudukan ketika laga memasuki menit ke-71.
Felipe Rayan berada di posisi yang tepat untuk menanduk bola. Harlan Suardi tidak berada di posisi yang tepat untuk menahan bola.
Pemain pengganti Roken Tampubolon mencetak gol penentu kemenangan PSIM pada awal masa perpanjangan waktu pertama. Maka semakin lengkap prestasi PSIM sepanjang musim ini.
Keberhasilan PSIM Yogyakarta menjuarai Liga 2 dan promosi ke Liga 1, tak bisa dilepaskan dari peran Erwan Hendarwanto.
Sosok juru taktik PSIM yang berhasil membawa tim kebanggaan Wong Jogja menancapkan prestasi mentereng.
Yuk simak apa saja fakta-fakta menarik dari seorang Erwan Hendrawanto berikut ini:
Berita video PSIM Juara Pegadaian Liga 2, Komentar Coach Erwan Hendarwanto Bikin Adem
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Musim 2018 yang Ajaib
Erwan Hendarwanto bukanlah sosok asing bagi PSIM. Dirinya sudah beberapa periode menjadi juru taktik tim berjuluk Laskar Mataram tersebut. Terbukti, pelatih kelahiran 21 Januari 1977 ini pernah menahkodai PSIM pada musim kompetisi tahun 2018/2019, 2019/2020, dan 2022/2023.
Bahkan, Erwan Hendarwanto sempat menyelamatkan nasib PSIM dari hukuman degradasi Liga 2 tahun 2018/2019.
Saat itu Laskar Mataram mendapat hukuman pengurangan sebanyak sembilan poin akibat kasus tunggakan gaji pemain asing.
Untungnya, PSIM mampu bangkit meski saat itu terseok-seok di awal kompetisi. PSIM finish di urutan ketujuh Grup A dengan nilai 31 dan sudah termasuk pengurangan 9 poin.
Sebuah catatan luar biasa bagi pasukan Erwan, sebab jika tidak dikurangi nilainya, PSIM menemani PSS Sleman lolos ke babak 8 besar.
Juara Liga 2 sebagai Puncak Kariernya
PSIM semakin moncer di tangan Erwan Hendarwanto. Pelatih asal Magelang itu sebenarnya merupakan asisten pelatih dari Seto Nurdiyantoro sejak awal musim.
Namun ada pergeseran posisi. Erwan yang semula asisten, naik menjadi pelatih kepala seiring diistirahatkannya Seto karena ingin rehat dari sepak bola.
Erwan akhirnya ditunjuk sebagai pelatih caretaker menjelang laga pamungkas babak penyisihan grup Liga 2. Sempat tertatih-tatih, PSIM akhirnya lolos ke babak 8 besar Liga 2 2024/2025. Erwan mampu membuktikan kontribusi besar untuk PSIM.
Erwan sukses membawa PSIM meraih tujuh kemenangan dan sekali kalah dalam 8 laga beruntun. Ia pun mengantarkan PSIM meraih tiket promosi ke kasta tertinggi Liga 1 musim depan, sekaligus gelar juara Liga 2 musim ini.
Perlu Disekolahkan Dulu
Promosinya PSIM ke Liga 1 musim depan, tak serta merta membuat Erwan Hendarwanto bakal bisa tetap menangani Laskar Mataram. Ia perlu dikursuskan lebih dahulu.
Saat ini, Erwan Hendarwanto masih memegang lisensi kepelatihan AFC A. Seusai regulasi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) alias operator kompetisi mewajibkan para pelatih Liga 1 memiliki lisensi AFC A Pro atau setara.
Standarisasi ini sudah ditetapkan sejak Liga 1 2021. Persyaratan tersebut menjadi salah satu upaya PT LIB untuk meningkatkan mutu Liga 1. Untuk itulah, manajemen klub PSIM bakal menyekolahkannya lebih dulu musim depan.
Erwan Hendarwanto juga mendapat apresiasi spesial dari manajemen PSIM. Arsitek asal Magelang, Jawa Tengah itu akan disekolahkan untuk mendapatkan lisensi AFC Pro.
"Coach Erwan kita sekolahin AFC Pro. Bagian dari bonus, dia sekolah lagi. Coach Erwan ini aset bagi Yogyakarta," ujar Liana Tasno.
Dijuluki Nabi oleh Kalangan Suporter
Erwan ditunjuk sebagai pelatih interim sejak Januari lalu, menggantikan Seto Nurdiantoro. Meski hanya sementara, ia justru sukses membawa PSIM juara Liga 2 setelah menaklukkan Bhayangkara FC 2-1 di final.
Di kalangan para pendukung PSIM, Erwan pun mendapat sebutan Nabi. Namun, soal julukan "Nabi" dari suporter, Erwan menganggapnya berlebihan. Baginya, kesuksesan PSIM bukan semata hasil kerja kerasnya sendiri, melainkan sudah menjadi takdir.
"Ya itu terlalu berlebihan," ucapnya sambil tertawa. Pertama tentu syukur alhamdulillah. Setelah memastikan promosi ke Liga 1, alhamdulillah gelar juara juga kita dapatkan," kata Erwan setelah timnya juara Liga 2, Rabu malam.
"Sekali lagi ini sudah suratan takdir dan kebetulan saja saya ada di sini," pungkasnya.