BRI Liga 1: Pemain Muda Jebolan EPA PSIS Langsung Pikul Tanggung Jawab Besar di Situasi Sulit, Gilbert Agius Kirim Apresiasi 

8 hours ago 2

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, merasa terbantu dengan kinerja para pelatih yang menukangi tim Elite Pro Academy (EPA). Sebab, mereka mampu menghasilkan amunisi-amunisi baru untuk membantu Mahesa Jenar keluar dari situasi sulit.

Klaim yang disampaikan Gilbert Agius mengacu pada pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 saat PSIS Semarang harus bertandang di markas Arema FC di Stadion Gelora Soeprijadi, Blitar.

Ketika itu, Mahesa Jenar harus kehilangan banyak pilar penting. Alfeandra Dewangga dan Lucas Baretto, misalnya, harus absen karena akumulasi kartu kuning. Itu belum termasuk absennya pemain-pemain asing seperti Evandro Brandao, Boubakary Diarra, serta Roger Bonet.

Situasi ini menimbulkan lubang yang sangat menganga di sejumlah sisi. Gilbert Agius pun memutuskan untuk memainkan dua pemain jebolan tim PSIS U-20, Rahmat Syawal di sektor pertahanan, dan Reiva Apriliansyah di lini tengah.

Hasilnya, kedua pemain muda ini tampil penuh selama 2x45 menit dan membantu perjuangan Mahesa Jenar membawa pulang satu poin dari markas Singo Edan setelah bermain imbang dengan skor 2-2.

Berita video penggawa Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan akui dapat suntikan semangat karena bermain di kandang sendiri. Meski lelah, ia yakin tampilkan yang terbaik.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Apresiasi Pelatih EPA

Gilbert Agius tak menampik jika timnya sedang dalam situasi yang sulit. Dia mengapresiasi staf pelatihnya, Muhammad Ridwan, serta pelatih-pelatih yang bertugas menangani tim EPA PSIS Semarang.

Sebab, berkat kerja para pelatih ini, Mahesa Jenar bisa mendapatkan pemain muda yang bisa diandalkan ketika kehilangan banyak pemain andalan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Coach Ridwan dan semua staf pelatih yang bertugas untuk menangani tim EPA,” ujar juru taktik asal Malta tersebut.

“Karena, pada laga terakhir melawan Arema FC, kami memiliki banyak pemain muda yang berasal dari EPA yang harus menghadapi pertandingan dan situasi yang sangat sulit,” Gilbert Agius menambahkan.

Pikul Tanggung Jawab Besar 

Menurut juru taktik berusia 50 tahun itu, para pemain muda seperti Rahmat Syawal dan Reiva Apriliansyah sudah harus dihadapkan pada tanggung jawab yang besar untuk melawan tim berkualitas seperti Arema FC.

Gilbert pun mengapresiasi anak asuhnya ini yang bisa menjawab tugas-tugas berat yang dibebankan kepada mereka. Ini bisa menjadi modal positif bagi regenerasi pemain Mahesa Jenar di masa depan.

“Di saat kondisi PSIS tidak baik, kami memberikan para pemain muda ini tanggung jawab yang amat besar. Namun, mereka bisa menjawab kepercayaan itu dengan sangat baik,” ujar eks pelatih Timnas Malta itu.

Rekor Tanpa Kemenangan

Sejauh ini, PSIS Semarang masih terjerat rekor tanpa kemenangan di BRI Liga 1 2024/2025. Sebelum meraih dua hasil imbang ini, tim asal Kota Atlas itu sempat menelan dua kekalahan beruntun.

Momen itu tersaji ketika mereka berjumpa dua tim papan atas klasemen. Setelah sempat kalah dari Dewa United (1-4), Mahesa Jenar harus kembali bertekuk lutut ketika menghadapi Persib Bandung (0-1).   

Read Entire Article
Bola Indonesia |