Bola.com, Malang - Arema FC kembali pindah kandang. Untuk dua laga home terdekat, mereka bakal bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Yakni melawan Madura United (24/4/2025) dan Persebaya Surabaya (28/4/2025).
Padahal Arema sudah mempersiapkan diri untuk kembali ke rumah yang sesungguhnya, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Namun, Arema belum sempat menggelar simulasi pertandingan di stadion tersebut. Sehingga mereka memilih untuk bermain di Bali. Kebetulan Stadion Kapten I Wayan Dipta dijadikan kandang Singo Edan musim lalu.
Pelatih Arema, Ze Gomes menyayangkan hal ini. Pelatih asal Portugal itu sebenarnya berharap timnya bisa bermain di Stadion Kanjuruhan.
“Kami sudah beberapa kali berlatih di Stadion Kanjuruhan. Sebenarnya, akan lebih bagus jika bermain di sana,” kata Ze Gomes.
Amanda Gonzales baru saja merilis album musik berirama salsa. Putri Striker Arema Cronus, Cristian Gonzales ini menikmati sesi foto di redaksi Bola.com
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Ada Kesempatan Main di Kanjuruhan
Dia menambahkan jika Stadion Kanjuruhan bisa membuat pemainnya lebih bersemangat. Karena mereka akan tampil dihadapan suporter sendiri. Kemungkinan besar, Aremania akan datang dengan jumlah yang lebih banyak.
“Jika kami bermain di Stadion Kanjuruhan, kami yakin mendapatkan dukungan dari suporter. Dengan atmosfer seperti itu, tim lawan akan lebih sulit menghadapi Arema,” lanjutnya.
Perlu diketahui, hasrat bisa bermain di Stadion Kanjuruhan sangat besar di kubu Arema. Karena sudah tiga tahun mereka jadi tim musafir. Sehingga tim ini tidak dapat dukungan penuh dari suporter.
Namun, masih ada kesempatan Arema bisa bermain di Stadion Kanjuruhan. Karena masih ada dua laga home di pengujung musim ini. Yakni melawan Persik Kediri (11/5/2025) dan Semen Padang (24/5/2025). Dua pertandingan yang digelar bulan depan.
Sehingga manajemen Arema punya waktu untuk menggelar simulasi lebih dulu. Manajemen Arema beberapa waktu lalu meminta dukungan dari semua pihak agar Mei nanti jadi momentum Singo Edan bisa benar-benar pulang ke kandang.
Gagal di Blitar
Sebenarnya, musim ini Arema coba berpindah kandang ke Blitar. Kota yang lebih dekat dengan Malang. Namun, di Stadion Soepriadi, bisa dibilang Arema kurang berhasil. Karena mereka tetap minim dukungan dari Aremania. Meskipun jarak Malang-Blitar hanya dua jam.
Karena itu, beberapa pertandingan terakhir di Blitar dibuat tanpa penonton. Hal itu dilakukan untuk efisiensi. Mengingat pendapatan dari tiket penonton tidak mencukupi untuk menutup kebutuhan menggelar pertandingan.
Selain itu, Stadion Soepriadi, Blitar kini digunakan oleh Persik Kediri sebagai kandang sementara. Sehingga kondisi lapangan bisa lebih rusak. Padahal manajemen Arema yang melakukan perbaikan lapangan pada awal musim.
Sehingga untuk dua pertandingan home melawan Madura United dan Persebaya, Singo Edan lebih memilih bermain di Bali ketimbang Blitar. Sekalipun dari segi biaya, Arema harus merogoh dana lebih besar saat main di Bali.