Bola.com, Jakarta - Dua tim Jawa Timur, Arema FC dan Madura United, akan berduel dalam laga tunda pekan 28 BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (24-4-2025).
Derbi Jatim ini bakal berlangsung seru lantaran Arema dan Madura United masih berjuang memperbaiki posisi di klasemen. Arema berupaya naik ke papan atas sedangkan Madura United menjauh dari zona degradasi.
Kali ini Bola.com akan mengupas sisi lain pertemuan kedua tim karena di balik persaingan kedua tim, ada satu kedekatan antarpengurus kedua tim. Benang merahnya, dua tim sama-sama punya histori dengan Bakrie Group.
Arema pernah didanai oleh Bakrie lewat anak perusahaannya, PT Pelita Jaya Cronus, pada 2013 sehingga nama klub menjadi Arema Cronus. Kucuran dana itu berjalan hingga 2016.
Sementara Madura United muncul setelah mengakuisisi Persipasi Bandung Raya (PBR). Klub tersebut asal mulanya adalah Pelita Jaya. Seperti diketahui, Pelita Jaya merupakan klub milik Bakrie Group.
Berita Video, komentar Carlos Pena terkait penampilan Zahaby Gholy bersama Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aroma Bakrie Sudah Luntur
Hanya, saat ini aroma Bakrie sudah luntur dari Arema FC maupun Madura United karena keduanya tidak lagi dikelola Bakrie Group.
Selain itu, sumber pendanaan berasal dari dua para pimpinannya. Arema mayoritas sahamnya dimiliki Iwan Budianto, pengusaha asal Malang yang pernah menjabat sebagai Waketum PSSI, sedangkan Madura United didanai politisi Achsanul Qosasi, yang menjabat sebagai presiden klub.
Dua pimpinan klub tersebut kabarnya masih menjaga hubungan baik dengan satu di antara pimpinan Bakrie Group, Nirwan Bakrie, yang masih sering berkontribusi untuk sepak bola Indonesia.
Kedekatan Manajemen
Dari sisi manajemen, kedua tim punya kedekatan. Di awal berdiri tahun 2016, perwakilan Madura United beberapa kali berkunjung ke kantor manajemen Arema untuk belajar tentang pengelolaan klub dan tim Akademi. Setelah beberapa tahun berjalan, kedua tim punya posisi yang setara.
Hubungan antarmanajemen sampai saat ini tetap solid. Namun, di lapangan, pertempuran antarpemain tetap terjadi. Perlu diketahui, Arema saat masih disosok dana dari Bakrie, mereka punya skuad mewah.
Pemain seperti Cristian Gonzales, Kayamba Gumbs, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Beto Goncalves, dan lainnya didatangkan tahun 2013. Arema jadi satu di antara tim dengan pengeluaran paling besar saat itu.
Kompak Berhemat
Madura United juga melakukan hal yang sama sejak tahun 2019-2023. Mereka mendatangkan banyak pemain mahal. Termasuk pamain yang pernah berkostum Arema, seperti Cristian Gonzales, Beto Goncalves, dan Greg Nwokolo.
Namun, dalam dua musim terakhir, kedua tim kompak melakukan penghematan. Arema melakukan efisiensi setelah mengalami tragedi Kanjuruhan 2022. Mereka lebih sering mendatangkan pemain muda ketimbang nama besar.
Sementara Madura United melakukan penghematan setelah presiden klub, Achsanul Qosasi, menjalani hukuman penjaga karena kasus korupsi saat menjabat sebagai anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Arema Menampung Pemain Madura United
Imbas dari kedekatan manajemen, kedua tim sering melakukan perekrutan pemain. Arema beberapa kali melepas pemainnya ke Madura United. Hal ini terjadi sejak 2018, seperti Cristian Gonzales, Ahmad Bustomi, Beny Wahyudi, dan masih banyak pemain lainnya.
Arema di awal tahun ini menampung banyak pemain Madura United. Bisa dibilang Singo Edan mendapat kiriman satu gerbong pemain baik asing maupun lokal, seperti Dalberto Luan, Lucas Frigeri, Ikhsan Lestaluhu, Salim Tuharea, Andrian Casvari, dan Anwar Rifai.
Sebagian besar pemain itu berhasil jadi tulang punggung Arema. Dalberto dan Frigeri tak tergantikan di posisi masing-masing. Sedangkan Salim kini jadi winger tersubur Arema dengan lima gol. Ikhsan dan Rifai beberapa kali jadi pengganti.
Hanya Andrian Casvari yang belum dapat kesempatan bermain karena dia jadi kiper pelapis. Jadi, harus menunggu Frigeri absen baru dia punya kesempatan tampil.