3 PR Timnas Indonesia U-17 meski Sudah Lolos ke Piala Dunia U-17 2025: Masih Harus Berbenah

Bola.com, Jakarta - Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 merebut tiket ke Piala Dunia U-17 2025 memunculkan gegap gempita karena sejarah baru yang tercipta. Namun, skuad asuhan Nova Arianto tetap memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus tetap dibereskan.

Timnas Indonesia U-17 dinilai belum mencapai level terbaiknya meski berhasil menampilkan hasil positif di Grup C Piala Asia U-17 2025. Masih ada beberapa ruang bagi skuad Garuda Asia untuk terus berkembang hingga mencapai Piala Dunia U-17 2025.

Seusai berakhirnya Piala Asia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 masih memiliki waktu yang panjang untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah ini. Piala Dunia U-17 2025 menurut jadwal bakal bergulir pada 3 hingga 27 November 2025 di Qatar.

Artinya, Nova Arianto nantinya memiliki waktu sekitar enam bulan untuk mematangkan anak asuhnya sekaligus menuntaskan berbagai kekurangan yang masih muncul di Piala Asia U-17 2025. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

Berita Video, komentar Nova Arianto terkait rotasi pemain setelah Timnas Indonesia U-17 berhasil lolos ke perempat final Piala Asia U-17

Salah satu pekerjaan rumah utama dari Timnas Indonesia U-17 pada dua pertandingan pertamanya di Grup C ialah akurasi operan. Statistik membuktikan tingkat akurasi para pemain Garuda Asia belum meyakinkan.

Saat menghadapi Korea Selatan U-17, misalnya, mereka hanya mengukir 69,7% passing accuracy. Sementara itu, ketika berjumpa Yaman U-17, akurasinya naik sedikit menjadi 71,7%. Artinya, secara rerata, akurasinya hanya 70,4%.

Catatan ini memang terhitung rendah jika dibandingkan kontestan lainnya. Skuad Garuda Muda tak bisa menembus daftar 10 besar tim dengan akurasi terbaik. Thailand U-17 yang berada di urutan ke-10 pun bisa mengukir 74% akurasi.

Piala Dunia U-17 2025 tentu akan menyajikan lawan-lawan yang lebih menantang dibandingkan Piala Asia U-17 2025. Oleh karena itu, kualitas operan skuad Garuda Asia menjadi pekerjaan rumah yang krusial.

Aspek krusial lainnya yang masih harus dibenahi Timnas Indonesia U-17 ialah decision making atau pengambilan keputusan. Aspek ini sebetulnya sangat dipengaruhi oleh kematangan pemain secara individual.

Persoalan ini dapat terlihat ketika skuad Garuda Asia masih terlihat ingin cepat-cepat mengalirkan bola ke depan, kurang sabar dalam mengambil keputusan, dan akhirnya terlihat dari hasil eksekusinya yang tak maksimal.

Situasi ini kerap kali mengganggu anak asuh Nova Arianto ketika melakukan transisi positif. Upaya serangan balik cepat yang hendak dilancarkan skuad Garuda Muda sering kali kandas karena minimnya kesabaran.

Nova Arianto tentu sudah mengantongi berbagai catatan evaluasi dari penampilan anak asuhnya sepanjang fase penyisihan Grup C ini, sehingga bisa segera dibenahi menuju Piala Dunia U-17 2025.

Salah satu catatan menarik yang sejauh ini telah diperlihatkan Timnas Indonesia U-17 ialah munculnya daftar starting eleven yang tak mengalami perubahan ketika menghadapi Korea Selatan dan Yaman.

Dari 11 pemain yang menjadi starter, tak ada satu pun nama yang berubah. Ini bisa berarti bahwa sebelas pemain utama tersebut memang sudah mendapatkan kepercayaan penuh dari Nova Arianto. Yang jadi persoalan, ada beberapa sektor yang minim mendapatkan perubahan.

Aspek ini bisa menyajikan isu bahwa kualitas pemain pengganti di sektor tersebut masih jomplang dengan skuad utama. Hal ini bisa menjadi kerugian lantaran kedalaman skuad bakal jadi problem Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025.

Seandainya ada pemain inti Timnas Indonesia U-17 yang harus absen baik itu karena cedera maupun akumulasi kartu, kualitas sosok penggantinya dari bangku cadangan bakal memunculkan tanda tanya.