Bola.com, Jakarta - Manajer PSIM Yogyakarta, Dyaradzi Aufa Taruna, pernah tinggal di Sydney, Australia, selama beberapa tahun. Dia mengenyam pendidikan di University of Sydney pada 2020 sampai 2022.
Lelaki yang karib dipanggil Radzi itu berencana untuk kembali ke Sydney dalam waktu dekat. Dia bakal memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia yang akan menantang tuan rumah Australia.
Tim Garuda akan melawan Australia dalam matchday ketujuh Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Sydney Football Stadium, Sydney, 20 Maret 2025.
"Sewaktu aku tinggal di Sydney, aku melihat sepak bola belum menjadi olahraga nomor satu di Australia. Mereka masih menggemari rugby," ujar Radzi kepada Bola.com ketika mengunjungi KapanLagi Youniverse Head Office, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2025).
"Namun, Australia tetap mempunyai banyak pemain yang berkarier di Eropa. Harry Soutar misalnya. Lalu juga ada Matthew Ryan," jelas manajer berusia 24 tahun tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Australia Tetap Tim Kuat
"Alhamdulillah InsyaAllah, aku rencana mau berangkat juga ke sana sekaligus melihat rumah kedua dan menonton Timnas Indonesia kontra Australia," terang Radzi.
"Karena kapan lagi bisa menonton Timnas Indonesia di Sydney dalam pertandingan bergengsi. Untuk uji coba mungkin bisa, cuma kan tidak pernah kita sampai ke titik ini."
"Jadi aku memang menjemput hype-nya. Kalau kita bisa tuntaskan mencuri poin di Sydney, apalagi ada beberapa pemain Australia yang absen meski Australia tim yang kuat karena secara postur dan fisik mereka bagus," jelasnya.
Bisa Jadi Keuntungan untuk Timnas Indonesia
"Saya pernah melihat stadionnya dari luar, tapi tidak masuk ke dalam. Infrastrukturnya bagus dan saya rasa siap untuk menggelar pertandingan seperti Australia kontra Timnas Indonesia,
Radzi melihat tim berjulukan Garuda itu bisa mengambil keuntungan dari kondisi Australia yang terancam pincang. Dia berharap pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dapat memanfaatkan situasi lawan.
"Tapi memang bukan jaminan, namun ini menjadi keuntungan untuk Timnas Indonesia. Harapannya Patrick Kluivert dan staf pelatih dengan pemain yang baru bisa membawa pulang point," ungkap Radzi.