Cerita Adixi Lenzivio: Kiper yang Berawal dari Striker, Sempat Tidak Tahu Ayah dan Kakeknya Legenda Lapangan Hijau

1 day ago 4

Bola.com, Jakarta - Adixi Lenzivio. Masih kenal dia? Andai yang lain bisa saja tak lagi mengingatnya, tak tidak dengan The Jakmania, fans setia Persija Jakarta.

Adixi Lenzivio memang identik dengan Macan Kemayoran. Bukan saja karena ia merupakan jebolan Akademi Persija, melainkan juga pernah naik pangkat ke tim senior sebelum akhirnya pindah ke klub lain seperti PSMS Medan dan Arema.

Tak terasa, Adixi Lenzivio kini telah berusia 32 tahun. Lama tak muncul, apa kabar Adixi Lenzivio?

Belum lama ini, kelahiran 29 September 1992 menjadi tamu istimewa di kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali.

Tak banyak yang tahu, awalnya Adixi Lenzivio sama sekali tak pernah mengira kalau ia bakal menjadi kiper. Cukup unik memang, tapi begitulah faktanya.

Menurutnya, semua bergulir dari ketidaksengajaan. Dalam satu momen saat latihan, ia menyaksikan latihan penjaga gawang terlihat lebih enteng. Ia lalu memutuskan ganti posisi, dari striker ke kiper.

"Dulu sebelum jadi kiper berposisi striker karena melihat kiper itu latihannya kelihatan mudah. Makanya pindah posisi," kata Adixi Lenzivio.

Tak dinyana, seiring dengan berjalannya waktu, keputusan Adixi Lenzivio tersebut ternyata mendatangkan berkah. Adixi Lenzivio berkembang menjadi kiper muda berbakat.

Dua mantan pemain Persija Jakarta, Adixi Lenzivio dan Delton Stevano yang membela STIE Perbanas di Torabika Campus Cup 2017.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Cerita Soal Keluarga Sepak Bola

Adixi Lenzivio berasal dari keluarga sepak bola. Ayahnya, Adityo Darmadi, merupakan salah satu legenda Persija yang juga pernah memperkuat Timnas Indonesia.

Pada eranya, Adityo Darmadi penyerang cemerlang. Salah satu pencapaian terbaiknya ketika ikut mempersembahkan medali emas sepak bola di ajang SEA Games 1987.

Tak hanya sang ayah, pamannya, Didik Darmadi, juga punya nama besar di blantikan sepak bola nasional. Selain itu sang kakek, atau yang dipanggilnya dengan sebutan Opa, adalah Harry Tjong, yang merupakan pelatih sepak bola dan mantan kiper.

Lucunya, menurut Adixi Lenzivio, sempat tidah mengetahui kalau ayah dan kakeknya itu adalah legenda sepak bola.

"Dulunya saya tidak tahu kalau Ayah dan Opa adalah legenda sepak bola di Indonesia," tukas Adixi Lenzivio.

Meski berasal dari keluarga sepak bola yang sudah memberikan kontribusi bagi klub dan negara, Adixi Lenzivio tetap memilih merendah.

Sepak bola, ujarnya, tak bisa lepas dari keluarganya. "Keluarga saya semuanya bermain bola, Ayah, Kakak, Opa sampai saya," ungkapnya.

Tidak Mau Gunakan Nama Besar Ayah dan Kakeknya

Saat meniti karier, Adixi Lenzivio memilih bekerja keras ketimbang membawa nama besar ayah serta kakeknya. Seingatnya, selagi masih hidup Adityo Darmadi juga tak 'menjual' namanya untuk mengatrol karier Adixi Lenzivio.

Keluarga Adixi adalah contoh nyata bagaimana sepak bola dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sebuah keluarga, diwariskan dari generasi ke generasi.

"Papa saya tidak pernah membawa namanya untuk anaknya. Beliau sering mengajarkan kalau bermain untuk nama sendiri dan sesuai kualitas," tukas Adixi Lenzivio.

Didikan keras ayahnya membuat Adixi Lenzivio paham betul apa artinya kerja keras. Sebagai anak, Adixi Lenzivio tentu saja ingin sukses seperti ayahnya. Namun, perjalanan waktu ternyata tak seperti yang ia bayangkan.

"Jika bisa meminta maaf, saya hanya ingin meminta maaf karena belum bisa mencapai prestasi seperti papa," ujar Adixi Lenzivio yang juga sempat banting setir jadi pemain futsal, bermain untuk Antam FC dan FC Pegasus.

Read Entire Article
Bola Indonesia |