TMJ Bawa Isu Israel dalam Kasus Naturalisasi Harimau Malaya: Kalau Pemain Malaysia Dihukum Kalian Memuja, Contoh Terbaik Kemunafikan

Bola.com, Johor Bahru - Putra Raja Malaysia, Tunku Ismail Idris, atau yang biasa dipanggil TMJ menyerang haters Timnas Malaysia yang dianggapnya standar ganda dengan sikap FIFA.

TMJ mencontohkan banyak orang yang mengecam FIFA karena tidak menjatuhkan hukuman kepada Timnas Israel meski telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Sebaliknya, FIFA justru mendapatkan pujian karena memberikan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akibat skandal tujuh pemain naturalisasi.

FIFA menghukum FAM dengan denda 350 ribu franc Swiss atau setara Rp7,2 miliar buntut memanipulasi dan memalsukan dokumen tujuh pemain naturalisasi.

Ketujuhnya adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Ketujuh pemain itu juga didenda dengan nomincal yang lebih kecil, 2 ribu franc Swiss (Rp41 juta), namun menerima sanksi yang berat berupa larangan bermain selama setahun.

"Kalau FIFA tidak banned Israel, semua ribut mengutuk FIFA macam-macam," ujar TMJ lewat akun Instagramnya, @hrhcrownprinceofjohor, Selasa (4/11/2025).

"Tetapi kalau FIFA banned pemain Malaysia, kalian malah memuja FIFA. Contoh terbaik dari kemunafikan," jelasnya.

Terbaru, FIFA menolak banding dari FAM, yang berencana untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga atau CAS. TMJ mendukungnya.

TMJ juga menuduh FIFA memberikan sanksi tanpa dasar dan bermotif politik kepada FAM.

"FIFA terus menghukum para pemain dengan menerapkan hukum secara keliru," imbuhnya.

"Di mana Pasal 22 dari kode FIFA menyatakan bahwa hanya mereka yang memalsukan atau menggunakan dokumen palsu yang dapat dijatuhi sanksi, dan tidak ada satupun dari hal itu yang berlaku untuk para pemain," jelasnya.

Pasal 22 Kode Disiplin FIFA 2025 yang dimaksud TMJ berisikan "Siapa pun yang, dalam kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola, memalsukan suatu dokumen, memalsukan dokumen asli, atau menggunakan dokumen yang dipalsukan atau telah dimanipulasi, akan dikenai sanksi berupa denda dan larangan bermain sekurang-kurangnya enam pertandingan atau untuk jangka waktu tidak kurang dari 12 bulan."

Selain itu, pasal 22 Kode Disiplin FIFA 2025 juga berbunyi "Suatu asosiasi atau klub dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan pemalsuan atau manipulasi dokumen yang dilakukan oleh salah satu pejabat dan/atau pemainnya."

"Dengan kata lain, sanksi tersebut dijatuhkan tanpa dasar hukum dan tampak 'bermotif politik' daripada berdasarkan alasan lainnya," tutur TMJ.

"Sebagian orang memilih untuk saling menyalahkan, sebagian lainnya memilih untuk membuat kegaduhan.

"Sementara saya memilih untuk berdiri dan mendukung perjuangan para pemain dengan segala cara hingga akhir, yang kini akan dilanjutkan ke CAS, suatu badan independen," ungkapnya.