Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menatap dua pertandingan terakhir ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, menghadapi China dan Jepang.
Timnas Indonesia bakal lebih dulu meladeni perlawanan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 5 Juni 2025. Disusul lawatan ke markas Jepang lima hari kemudian.
Thom Haye dkk. punya kesempatan cukup besar untuk melaju ke babak berikutnya. Jika gagal lolos otomatis menemani Jepang, masih ada jalur putaran keempat hingga play-off untuk bisa masuk ke Piala Dunia Amerika Utara tahun depan
Mantan bek Persebaya Surabaya dan juga Timnas Indonesia, Otavio Dutra, sangat senang melihat perkembangan pesat dari skuad Garuda dalam beberapa tahun terakhir. Ia terkesan dengan komposisi skuad di Tim Merah-Putih.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekuatan Timnas Indonesia
Dalam podcast Bicara Bola by Akmal, Otavio Dutra mengutarakan pendapat serta pandangannya mengenai perjalanan Timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dutra menilai Timnas Indonesia tidak perlu lagi menambah armada pemain diaspora. Namun, dia tidak akan mempermasalahkan apabila PSSI memutuskan untuk kembali menambah pemain diaspora, jelang partai Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China dan Jepang.
"Tidak perlu tambah pemain diaspora lagi. Kalau ada, ya tidak apa. Pertandingan sudah di depan mata, kita harus manfaatkan apa yang ada dan tidak boleh minder. Kita harus kerja keras, dan serahkan hasilnya kepada Tuhan," ujar Dutra dalam podcast edisi Senin (12/5/2025).
Lini Belakang Sudah Pas
Lebih lanjut, Dutra menilai pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tidak perlu mengubah komposisi pemain di lini belakang. Ia mengatakan trio Rizki Ridho, Justin Hubner, dan Jay Idzes merupakan komposisi terbaik.
"Lini belakang Timnas Indonesia sekarang sangat bagus. Kemarin saya nonton lawan Bahrain akhirnya bisa menang. Rizky Ridho itu luar biasa," kata pria berusia 41 tahun tersebut.
"Menurut saya, sayang Rizki Ridho masih ada di Indonesia. Dia punya potensi besar dan seharusnya bisa main di luar negeri. Saya suka lihat Ridho," lanjut pemain yang baru saja memperkuat Persibo Bojonegoro di Liga 2 2024/2025.
Kans di Markas Jepang
Bagi Timnas Indonesia, tidak ada cara selain menang saat menjamu China di Stadion GBK pada 5 Juni nanti, untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia. Kemudian memikirkan cara agar bisa mencuri poin di markas tim terkuat se-Asia, yaitu Jepang.
Dutra pun mengakui Timnas Indonesia tidak memiliki peluang besar untuk mencatat kemenangan di markas Jepang. Namun, ia tidak mau Skuad Garuda kalah sebelum bertanding dan mengatakan mentalitas akan menjadi faktor penentu hasil pertandingan melawan Jepang.
"Saya percaya kita bisa bikin kejutan lawan Jepang. Sebelas lawan sebelas, di hari itu siapa yang kerja paling keras pasti bisa menang. Semuanya situasional, asalkan kita tidak merasa inferior," jelas eks penggawa Persija Jakarta itu.
Sumber: Podcast Bicara Bola by Akmal