Bola.com, Jakarta - Lazimnya pemain muda, Hanif Sjahbandi juga pernah bermimpi bermain bersama klub Eropa. Pada 2015, ia kemudian terbang ke Spanyol, salah satu kiblat sepak bola dunia.
Cukup lama dia di sana, lebih kurang 10 bulan. Tak sendiri, tapi bersama sejumlah bakat-bakat muda lainnya yang juga punya mimpi yang sama.
Namun takdir berkata lain. Nasib baik tak berpihak. Kelahiran Bandung namun tumbuh dan besar di Jakarta akhirnya memtuskan pulang ke Indonesia.
Via kanal YouTube Sport77 belum lama ini, gelandang bertahan berusia 28 tahun kepunyaan Persija Jakarta membeberkan sepenggal perjalan kariernya.
Hanif Sjahbandi merasa bersyukur dan beruntung karena tekadnya untuk menjadi pesepakbola terkenal mendapat dukungan penuh dari keluarga, terlebih dari kedua orang tuanya.
"Alhamdulillah, sejak kecil keluarga sangat mendukung. Dapat suportnya dari keluarga. Alhamdulillah, hasilnya sekarang kayak seperti ini," kata Hanif Sjahbandi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Antara Sekolah dan Karier Sepak Bola
Jelang lulus dari SMA, Hanif Sjahbandi dihadapkan antara sekolah dan karier. Ia tetap pada mimpinya yaitu sepak bola.
"Memang pada saat itu ketika saya setelah lulus SMA disuruh memilih juga pada akhirnya. Karena pada saat itu karena saya lulus SMA sepak bola dihentikan kurang lebih satu atau dua tahun dibekukan pada 2015," ujarnya.
Sebelum menyelesaikan SMA, sekolah sempat terbengkalai. Soalnya ya itu tadi, pria kelahiran 7 April 1997 sempat terbang ke Spanyol dan menetap di sana selama berbulan-bulan.
"Jadi saya ini singkat kata SMA itu nggak lulus secara normal tapi paket C ya karena aktivitas kegiatan sepak bola itu," ujarnya.
"Ketika kelas 1 SMA sempat di Indonesia. Jalan ke kelas 2 SMA, memang pada saat itu ada beberapa pemain Indonesia ke Spanyol dengan harapan ya kita kasarnya 'jual diri' ke klub-klub yang ada di sana. Kebetulan ada rezeki, kita biaya sendiri waktu itu," imbuh pemilik nama lengkap Hanif Abdurrauf Sjahbandi.
"Di sana kurang lebih beberapa bulan dengan harapan bisa mendapat klub. Pada saat itu kondisi keluarga memang sedang tidak baik-baik saja. Jadi saya di sana lebih kurang 10 bulan di sana berusaha untuk dapat klub," papar Hanif Sjahbandi.
Semangat Pantang Menyerah
Fakta di lapangan berkata lain. Dengan kata lain, mimpi Hanif Sjahbandi bermain di Negeri Matador terganjal regulasi yang sangat ketat.
"Ternyata memang ada regulasi yang engga bisa karena di bawah umur 18 tahun tidak bisa ke profesional. Wah banyak aturan, orang tuanya bagaimana apa segala macam".
"Akhirnya di situ ya saya sadar diri ya setop deh. Karena ini menghabiskan duit orang tua. Pada saat itu orang tua memang keadaannya lagi jatuh banget. Jadi saya mutusin untuk pulang".
"Dari situlah saya ikut seleksi umum di klub-klub Indonesia. Karena kelas 2 SMA di sana, terus pulang mau lanjutin SMA lagi jujur saja enggak ada yang mau menerima. Karena rata-rata harus mau masuk SMA harus mengulang dari kelas 1," pungkas Hanif Sjahbandi.
Kegagalan tak mematikan semangat Hanif Sjahbandi. Sejarah kemudian mencatat, sebelum ke Persija, ia pernah memperkuat Persipasi Bandung Raya, Persiba Balikpapan serta Arema
Tak hanya di level klub, nama Hanif Sjahbandi juga terbilang beken saat menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia U-19, U-23, dan ia sempat pula di timnas senior.