PT LIB Pertimbangkan Cabut Larangan Awaydays di Liga 1 Musim Depan, The Jakmania-Bobotoh hingga Bonek-Aremania Tidak Bisa Saling Bertandang

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) mempertimbangkan mencabut larangan suporter tur tandang untuk Liga 1 2025/2026 menyusul rencana peluncuran platform Sobat Liga.

Namun, PT LIB berencana memberlakukan pembatasan kepada sejumlah kelompok pendukung dengan riwayat rivalitas. Misalnya, suporter Persija Jakarta, The Jakmania, tidak bisa saling bertandang dengan fans Persib Bandung, Bobotoh.

Selain The Jakmania dan Bobotoh, suporter Persebaya Surabaya, Bonek, dan pendukung Arema FC, Aremania, juga tidak dapat awaydays satu sama lain.

"Suporter tamu masih dalam pengkajian. Karena kami mau me-launching Sobat Liga dan proposal kami ini, suporter tamu itu akan kami lakukan grade juga," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB di Hotel The Langham, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/7/2025).

PT LIB akan berkoordinasi dengan Polri untuk membahas perizinan supaya suporter bisa tur tandang lagi. Dia juga bakal meminta bantuan Ketua PSSI, Erick Thohir, demi meminta perstujuan dari FIFA.

Aturan larangan awaydays telah berlaku dalam dua musim terakhir sejak Erick Thohir menjadi Ketua PSSI pada 2023 dengan klaim permintaan dari FIFA dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia.

"Yang pasti, tadi sudah bisa dibilang tertutup pintunya kalau suporter Persib datang ke Persija. Begitu juga suporter Persija datang ke Persib, itu pasti tidak bisa," ucap Ferry.

"Kami lagi minta persetujuan dari kepolisian. Nanti akan juga dipandu oleh Ketua PSSI supaya FIFA juga bisa memberikan restu kepada kami. Untuk klub-klub yang istilahnya tidak punya resistensi, ya mudah-mudahan bisa diizinkan," ungkap Ferry.

"Kata permohonannya seperti itu. Kami berharap tentunya Liga Indonesia, I League ini bisa mendapatkan restu untuk bisa ada suporter bertamu. Tapi poinnya adalah itu."

"Suporter Arema FC sama suporter Persebaya tidak akan diizinkan untuk saat ini. Ya, tapi misalnya suporter Dewa United sama suporter Persija, suporter Dewa United sama barangkali dengan suporter Persebaya, ini kan tidak ada sejarah juga, tidak ada resistensi," jelasnya.