Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya memiliki komposisi pemain asing yang unik di Liga 1 2025/2026. Dari tujuh nama yang sudah diumumkan, sebanyak empat di antaranya berasal dari negara Balkan alias Eropa Tenggara.
Tiga lainya berasal dari negara-negara yang berbeda. Masing-masing adalah gelandang Francisco Rivera (Meksiko), winger Bruno Moreira (Brasil), dan winger Gali Freitas (Timor-Leste).
Lalu, ada duo bek Risto Mitrevski dan Dimo Dimev yang sama-sama berasal dari Makedonia Utara. Dejan Tumbas berpaspor Serbia, sedangkan rekrutan anyar Milos Raickovic merupakan orang Montenegro.
Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, menyebutkan bahwa proses rekrutmen para pemain ini dilakukan dengan sangat cermat dan kolaborasi intensif bersama manajemen serta staf pelatih. Setiap pemain diseleksi berdasarkan profil dan kebutuhan tim yang telah dikaji secara mendalam.
“Kami memilih mereka karena tahu kualitas dan karakter masing-masing. Saya senang dengan skuad yang kami miliki sekarang, terutama dengan kontribusi dari pemain-pemain baru ini,” ungkap Perez.
Berita Video, komentar Ramadhan Sananta terkait gol cepat yang berhasil ia cetak ke gawang PSM di Piala Presiden 2024
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Catatan Menarik
Empat pemain Balkan memunculkan catatan menarik. Ini jadi kali pertama bagi Bajul Ijo memiliki jumlah pemain Balkan terbanyak dalam semusim. Padahal, pemain asing Persebaya biasanya berasal dari Amerika Latin.
Sejak bergabung, keempat penggawa dari Balkan ini langsung mengubah wajah Persebaya dalam agenda pramusim. Mereka menunjukkan adaptasi yang luar biasa cepat, baik dalam urusan teknis di lapangan maupun dalam interaksi sosial di luar pertandingan.
Terlihat akrab satu sama lain, para pemain ini saling mendukung dalam setiap sesi latihan dan laga uji coba. Ikatan emosional yang terjalin ini mulai memberi dampak positif pada performa kolektif tim.
Keempat pemain Balkan ini secara rata-rata memiliki tinggi di atas 1,84 meter, sebuah keunggulan signifikan dalam duel udara, terutama saat skema bola mati. Perez menilai faktor fisik ini sangat krusial bagi permainan tim.
Tak hanya itu, secara karakter, pemain-pemain Balkan dikenal tangguh, disiplin, dan memiliki determinasi tinggi, selaras dengan filosofi kerja keras yang ditanamkan pelatih asal Spanyol tersebut.
“Yang paling penting adalah mereka cepat menyatu dengan tim, baik dalam latihan maupun di luar lapangan. Itu sangat penting dalam membangun tim yang kuat dan solid untuk kompetisi panjang,” ujar Perez.
Jadi Kuda Hitam
Meskipun belum berseragam Persebaya, progres keempat pemain Balkan ini sudah sangat terlihat. Dalam beberapa pertandingan uji coba, mereka tampil kompak dan menjadi kunci kemenangan Persebaya.
Dengan perpaduan apik antara talenta lokal potensial dan amunisi asing berkualitas, Persebaya Surabaya musim ini diprediksi menjadi salah satu kuda hitam yang siap bersaing memperebutkan gelar juara Liga 1 Indonesia 2025/2026.
“Kami akan kerja keras setiap hari dan memberikan yang terbaik untuk para suporter,” ucap Eduardo Perez.
Terdekat, Persebaya akan melakoni pramusim di Australia dan berangkat pada 6 Juli 2025. Mereka akan menggelar laga persahabatan melawan Football West All Star di Sam Kerr Football Centre, Perth, 9 Juli 2025.