Kunci Keberhasian Malut United yang Tak Sekadar Bertahan di BRI Liga 1: Sehat Finansial hingga Chemistry Pemain

11 hours ago 8

Bola.com, Malang - Malut United berhasil mencuri perhatian di BRI Liga 1 2024/2025. Meski berstatus sebagai tim promosi, mereka berhasil menembus persaingan papan atas. Tim berjuluk Naga Gamalama itu kini menempati urutan 4 dengan 50 poin. Mereka punya kans naik hingga posisi runner up jika berhasil mempertahankan konsistensi permainannya dalam 4 laga terakhir musim ini.

Perlu diketahui, Malut United masuk persaingan papan atas setelah menjalani 12 pertandingan tanpa kekalahan. Bahkan tim kuat seperti Dewa United, Persebaya Surabaya berhasil dikalahkan. Wajar jika mereka kini ada di papan atas.

Tapi, apa yang membuat tim ini bisa meraih hasil positif dalam waktu yang cukup panjang? Setidaknya ada tiga hal yang jadi faktornya.

Materi pemain sarat pengalaman, diitambah dengan sokongan dana besar dari manajemen yang membuat pemain merasa nyaman dan mengeluarkan semua potensinya di lapangan jadi faktor penting. Faktor lainnya keberadaan pelatih lokal, Imran Nahumarury. Sosok yang satu ini bisa membuat pemain menemukan chemistry.

Berikut ulasan tiga faktor tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Dihuni Pemain Sarat Pengalaman

Meski berstatus sebagai tim promosi, Malut United dihuni mayoritas pemain sarat pengalaman di Liga 1. Seperti Manahati Lestusen, Yance Sayuri, Yakob Sayuri, Wahyu Prasetyo dan masih banyak nama lainnya.

Hanya segelintir pemain muda di tim ini. Ini membuat mental pemain Malut United sudah tak diragukan lagi. Mereka tidak canggung ketika berhadapan dengan tim besar seperti Persebaya Surabaya, Bali United dan lainnya.

Tim ini sempat tidak stabil di awal musim. Butuh waktu menyatukan pemain baru. Terutama pemain asing. Karena hampir semua merupakan rekrutan baru. Hal ini membuat Malut United sempat terseok-seok di papan tengah saat putara pertama. Bahkan mereka sempat berada di urutan 13.

Ibarat mesin diesel, tim ini lambat panas. Di putaran kedua mereka tak terbendung lagi. Sehingga Diego Martinez dan Yakob Sayuri jadi tumpuan utama untuk membobol gawang lawan. Sementara di lini pertahanan, Chechu Meneses dkk sulit ditembus.

Sokongan Dana Besar dari Bos

Ini sudah jadi rahasia umum. Malut United sejak musim lalu dapat sokongan dana besar dari sang bos David Glen. Dia merupakan pengusaha yang bergerak di sektor pertambangan itu jadi penyokong dana klub.

Buktinya, tim ini agresif dalam bursa transfer awal musim. Pemain kembar Yakob dan Yance Sayuri didatangkan dari PSM Makassar. Dua pemain ini kabarnya jadi rekrutan termahal di Malut United. Selain itu, ada nama Jonathan Bustos, Frets Butuan dan beberapa nama lainnya.

Kabarnya, pemain juga dapat gelontoran bonus lumayan besar. Tentunya, gaji pemain di tim ini lancar. Dengan dukungan finansial ini, pemain, pelatih dan official merasa nyaman. Sehingga fokus mereka total dicurahkan untuk Malut United.

Pelatih Lokal Bisa Temukan Chemistry Pemain

Sosok pelatih lokal, Imran Nahumarury juga punya peran besar. Dia menegaskan jika salah satu kunci keberhasilan Malut United saat ini adalah terbentuknya chemistry pemain. Baik didalam maupun luar lapangan.

Itu tak lepas dari skenario pembentukan tim yang dilakukan sang pelatih. Dia mendatangkan pemain-pemain asal Maluku dan sekitarnya. Seperti Manahati Lestusen, Frets Butuan, Alwi Slamat, Ilham Udin Amaiyn, Rifal Lastori dan sejumlah nama lainnya. Tentunya nama-nama itu bisa bermain militan untuk klub tanah kelahirannya.

Selain itu, Imran membawa gerbong pemain yang pernah dilatihnya di PSIS Semarang. Seperti Hari Nur Yulianto, Fredyan Sugiantoro, Wahyu Prasetyo, Rio Saputro dan lainnya. Sedangkan di grup asing, gerbong dari Amerika Latin yang dibawa. Satu nama dari Eropa, Spanyol. Sehingga komunikasi antara pemain asing tidak ada kendala. Karena mereka semua bisa menggunakan bahasa Spanyol. Dengan komposisi itu, Imran tidak butuh waktu lama untuk membentuk chemistry pemain.

Persaingan di BRI Liga 1 2024/2025

Read Entire Article
Bola Indonesia |