John Herdman Penuhi Syarat PSSI Sebagai Pelatih Timnas Indonesia karena Pernah Loloskan Kanada ke Piala Dunia 2022

Bola.com, Jakarta - John Herdman memenuhi syarat PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Arsitek asal Inggris itu pernah meloloskan Timnas Kanada ke Piala Dunia 2022 Qatar.

John Herdman tinggal menunggu waktu untuk diumumkan sebagai nakhoda baru Timnas Indonesia menggantikan Patrick Kluivert yang diberhentikan pada Oktober 2025.

Pria berusia 50 tahun itu direncanakan akan menandatangani kontrak selama dua tahun dengan Timnas Indonesia plus perpanjangan hingga 2029.

John Herdman memimpin Kanada selama lima tahun sejak Januari 2018 hingga September 2023, termasuk di Piala Dunia 2022 meski gugur di babak penyisihan.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dalam YouTube Liputan6, menjelaskan penyebab pihaknya menginginkan pelatih yang berpengalaman lolos ke Piala Dunia sebagai juru taktik Timnas Indonesia.

"Ya, paling tidak dia sudah mempunyai pengalaman melalui proses-proses kualifikasi. Tahu betapa beratnya proses kualifikasi, tahu bagaimana proses-proses yang ada," ujar Arya.

"Ya, ini kemarin dibicarakan juga, jangan sampai nanti baru di tengah putus lagi, harus ada target besar. Dan memang ini optimisme besar yang harus, walaupun sebenarnya dari sisi yang sering saya katakan juga, kita kan 2038 sebenarnya," jelas Arya.

John Herdman hampir memimpin Kanada tanpa celah di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Concacaf dengan menjadi juara Grup B putaran pertama, membantai Timnas Haiti lewat agregat 4-0 di putaran kedua, dan nomor satu dari delapan peserta putaran ketiga mengungguli Timnas Meksiko dan Timnas Amerika Serikat.

Arya memberikan contoh timnas U-17 yang dapat memberikan akselerasi lolos ke Piala Dunia U-17 pada 2025 meski target dari PSSI baru pada 2031.

"Kalau melihat jenjang, tapi kalau kita bisa push, kenapa tidak seperti timnas U-17. Timnas U-17 itu kan targetnya PSSI sebenarnya masuk Piala Dunia U-17 itu 2031. Ternyata bisa di 2025, enam tahun lebih cepat, lewat kualifikasi," imbuh Arya.

"Artinya itu kan hal yang besar yang dilakukan. Tapi apakah nanti kita bisa lagi meneruskannya tahun depan? Ini kan selalu kita deg-degan dengan proses regenerasi kita. Ada tidak generasi berikutnya yang bisa seperti itu," ucapnya.