Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan jawaban setelah dirinya dihujat karena tidak kunjung kembali menjalankan Liga 1 Putri.
Diketahui, Liga 1 Putri sempat digulirkan paada 2019. Sejak saat itu belum ada lagi liga yang menjadi wadah para pemain sepak bola perempuan di Indonesia.
Erick Thohir menegaskan dirinya tidak mau tergesa-gesa menggelar Liga 1 Putri di Indonesia. Meski adanya tekanan yang diberikan oleh publik.
"Liganya jalan nanti mati lagi. Jadi saya dengan tekanan dihujat, Liga putri tidak jalan. Saya tidak berpikir tergesa-gesa," kata Erick Thohir di Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (2/7/2025).
Wawancara eksklusif jurnalis Bola.com dengan pemain Timnas Indonesia Putri, Vivi Oktaviani. Ia bercerita bagaimana dirinya harus memberikan kepercayaan lebih kepada sang orang tua soal kemantapannya memilih sepak bola dan rahasia Timnas Indonesia Put...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Hanya Liga
Erick Thohir merasa dirinya sebagai ketua umum PSSI memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak hanya menghidupkan kembali Liga 1 Putri, tetapi juga membangun sepak bola putri secara keseluruhan.
Erick Thohir menyebut pentingnya memiliki grassroots yang kuat untuk menciptakan iklim sepak bola putri yang baik di Indonesia.
"Karena saya sebagai Ketua PSSI punya tanggung jawab lebih besar. Membangun tim nasional, membangun grassroots. Baru Liganya ada," kata Erick Thohir.
Belum Cukup
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan soal Liga I Putri yang belum bergulir hingga saat ini karena taletanya belum cukup. Erick merasa jika dipaksakan akan tidak baik nanti situasinya.
"Tidak. Bahwa seperti yang kita ketahui, saya sudah menjawab. Tadi Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga nanya gimana Liga Putri. Kita bisa lihat teman-teman jumlah talentanya belum cukup. Mau dipaksakan juga tidak mungkin," jelas Erick Thohir.
"Karena sepak bola perempuan mati suri cukup lama. Jadi kalau sekedar ayo Liga Putri terus dibangun satu tahun terus berhenti. Karena talentanya tidak ada," tandas menteri BUMN iu.