Bola.com, Jakarta - Persib Bandung baru saja menjadi jawara baru BRI Liga 1 2024/2025. Gelar ini terasa spesial bagi armada Bojan Hodak itu karena diraih dalam dua musim secara beruntun.
Tim berjulukan Maung Bandung itu kukuh di puncak klasemen sementara BRI Liga 1 dengan perolehan 64 poin. Marc Klok dkk. unggul 10 angka atas Malut United dan Persebaya Surabaya yang berada di urutan dua serta tiga.
Dengan menyisakan tiga pertandingan, torehan poin Persib sudah tidak bisa lagi dikejar para rivalnya. Keberhasilan Maung Bandung back to back juara tak lepas dari peran sang pelatih Bojan Hodak.
Arsitek asal Kroasia itu dikenal dengan disiplin dan pendekatan taktisnya. Sosok yang piawai meramu skuad dengan sangat baik, meski badai cedera pemain menghantui sepanjang musim ini.
Menilik laman Transfermarkt, sejak menangani Persib, Bojan Hodak mengukir 32 kemenangan, 21 kali imbang serta 6 kekalahan dengan total 117 poin serta rata-rata 1,98 angka per laga.
Prestasi itulah yang membuat Hodak selamat dari pemecatan. Sebab, sepanjang musim ini sudah ada 14 pelatih dari 18 klub peserta yang terkena PHK atau mundur dari jabatannya.
Selain Bojan Hodak, berikut Bola.com menyajikan enam pelatih lainnya yang masih eksis hingga pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/2025. Siapa saja? Yuk simak ulasan menarik dibawah ini:
Dalam video kali ini, kita akan melihat bagaimana euforia para pemain Persib merayakan gelar juara mereka di Graha Persib. Momen penuh kebahagiaan dan kebanggaan ini menunjukkan betapa pentingnya kemenangan ini bagi tim, para pemain, dan tentunya par...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jan Olde Riekerink
Dewa United menjalani kiprah yang gemilang musim ini. Banten Warriors sempat jadi penantang serius dalam perburuan gelar juara BRI Liga 1, meski pada akhirnya harus mengakui keperkasaan Persib.
Berada di bawah asuhan Jan Olde Riekerink, Dewa United kini nyaman bertengger di posisi kedua klasemen sementara dengan nilai 54. Pada musim keduanya, sosok asal Belanda itu mampu membawa Banten Warriors bersaing di papan atas.
Paul Munster
Berikutnya Paul Munster. Pelatih asal Irlandia Utara itu untuk sementara membawa Persebaya Surabaya di urutan ketiga klasemen dengan koleksi 54. Hasil dari 15 menang, sembilan seri, dan tujuh tumbang.
Performa Bajul Ijo sepanjang musim ini sebetulnya masih inkonsisten alias naik turun. Mereka bahkan sempat mengalami empat kekalahan beruntun, namun manajemen Persebaya tak gegabah memecat sang pelatih.
Imran Nahumarury
Imran Nahumarury menjadi satu-satunya pelatih lokal yang tersisa di BRI Liga 1. Di bawah kendalinya, Laskar Kie Raha yang berstatus tim promosi menjelma menjadi tim yang disegani lawan-lawannya.
Malut United kini nyaman berada di peringkat keempat klasemen dengan torehan 53 poin. Maka tak mengherankan jika jabatan Imran Nahumarury aman dari isu pemecatan.
Stefano Cugurra
Stefano Cugurra Teco tidak akan menangani Bali United musim depan. Pelatih asal Brasil itu memutuskan tak memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada 31 Mei mendatang.
Serdadu Tridatu memang mengalami pasang surut di BRI Liga 1 musim ini. Mereka tampil inkonsisten dan imbasnya sekarang terlempar dari lima besar. Tak sedikit pula pendukung Bali United yang menginginkan agar Teco out.
Bernardo Tavares
PSM Makassar juga tak buru-buru untuk mendepak pelatihnya, Bernardo Tavares. Setelah menjadi kampiun BRI Liga 1 2022/2023, performa Pasukan Ramang masih belum bisa stabil, tak terkecuali musim ini.
Meskipun demikian, tidak ada alasan bagi manajemen PSM memecat pelatih asal Portugal itu. Di tengah masalah finansial yang membelit dan berakibat tunggakan gaji pemain, Tavares bisa membawa Juku Eja bertengger di papan tengah.
Fabio Lefundes
Fabio Lefundes menjadi satu dari enam pelatih impor yang bertahan sejauh ini. Padahal, penampilan Persita Tangerang sebenarnya tak begitu istimewa dibawah kendali arsitek asal Brasil itu.
Pendekar Cisadane sulit bersaing di papan atas dan lebih banyak tertahan di klasemen tengah. Hingga pekan ke-31, Persita menduduki peringkat ke-11 dengan koleksi 42 poin. Hasil itu didapat dari 12 menang, enam seri plus 13 keok.