Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2024/2025 memasuki fase akhir. Liga sepak bola level tertinggi di Indonesia itu kini menyisakan dua pertandingan lagi.
Persib Bandung sudah dipastikan keluar sebagai juara. Ini adalah gelar juara kedua bagi Maung Bandung secara beruntun di BRI Liga 1, sebab di musim lalu mereka juga meraih gelar serupa.
Beberapa tim pun tampil mengejutkan. PSBS Biak dan Malut United yang baru merasakan bermain di BRI Liga 1 mampu bersaing di papan atas klasemen.
Sementara tim-tim yang sudah lama dan bisa dikatakan besar seperti PSIS Semarang tampil sangat buruk. Amburadulnya manajemen PSIS membuat mereka bahkan sudah dipastikan terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Bola.com mengumpulkan beberapa kejadian kontroversial di BRI Liga 1 musim ini yang mengundang kehebohan. Apa saja kontroversi itu?
Berita video pelatih Semen Padang, Delfi Adri, merasa bersyukur dengan hasil yang diraih anak asuhnya saat bermain imbang melawan Malut United dalam leg pertama Pegadaian Liga 2, Minggu (25/2/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
12 Bulan untuk Yuran
Komdis PSSI memberikan hukuman super berat untuk bek PSM Makassar, Yuran Fernandes. Pemain berusia 30 tahun itu mendapatkan sanksi larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia untuk 12 bulan ke depan.
Sanksi itu datang setelah Yuran Fernandes mengunggah story Instagram bernada kritikan keras untuk sepak bola Indonesia. Yuran kemudian diketahui juga memukul layar monitor VAR di Stadion Maguwoharjo saat PSM Makassar bertandang ke markas PSS Sleman (3/5/2025).
Sanksi dari Komdis PSSI itu memancing reaksi netizen. Banyak dari mereka yang mempertanyakan keputusan itu dan memberikan dukungan untuk Yuran Fernandes.
Ocehan Andre Rosiade
Penasihat Semen Padang, Andre Rosiade juga beberapa kali membut kehebohan di sepanjang BRI Liga 1 2024/2025. Ada banyak komentar dari politisi satu ini yang memancing perhatian.
Namun, harus diakui, komentar Andre Rosiade mengenai sosok yang diduga menjadi bagian dari mafia di sepak bola Indonesia paling menarik komentar netizen.
Andre Rosiade menyebut inisal 'P' dan 'JN' dalam unggahannya di Instagram baru-baru ini. Namun, berbeda dengan apa yang dialami Yuran Fernandes, Rosiade atau Semen Padang sejauh ini masih belum mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI.
Kanjuruhan Lagi
Arema FC akhirnya kembali bisa menjalani laga kandang di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mereka menjamu Persik Kediri pada 11 Mei lalu.
Namun, laga itu tidak berakhir manis bagi Arema FC. Arkhan Fikri dan kawan-kawan keok 0-3 dari Persik Kediri di kandang sendiri.
Selain itu bus yang ditumpangi para pemain dan ofisial Persik Kediri dilempari batu usai laga. Kejadian itu tentu mengingatkan publik mengenai apa yang terjadi di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Amburadulnya PSIS
PSIS Semarang menjalani musim yang sangat buruk. Setelah menjalani 32 laga, Mahesa Jenar hanya bisa meraih 25 poin. Mereka pun harus rela bermain di Liga 2 musim depan.
Manajemen yang amburadul menjadi akar masalah di PSIS Semarang. Diketahui, sampai saat ini para pemain dan ofisial PSIS masih ditunggak gajinya.
Bahkan, sang pelatih kepala dan beberapa pemain asing memilih hengkang dari Semarang karena tidak kunjung mendapatkan haknya.