Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia babak belur dihajar 0-6 Timnas Jepang pada laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kekalahan yang sebetulnya tidak mengagetkan.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Suita City Football Stadium, Suita, Jepang, Selasa (10/5/2025) petang WIB itu, Timnas Indonesia seakan didikte oleh tuan rumah. Mereka sama sekali tak berkutik.
Parade gol Jepang dicetak melalui brace Daichi Kamada pada menit ke-15, 45+6', Takefusa Kubo (19'), Ryoya Morishita (55'), Shuto Machino (58'), dan Mao Hosoya (80').
"Statemen media Jepang bahwa selagi Timnas Indonesia datang dengan naturalisasi bukan ancaman buat mereka, benar-benar dibuktikan," ujar pengamat sekaligus pelatih sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto kepada Bola.com, Rabu (11/6/2025).
"Itu artinya secara level kita memang masih kalah jauh dibanding Jepang. Mereka membangun sepakbolanya mulai dari grassroot sampai Timnas seniornya sudah tertata sangat rapi," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Ancaman
Ya, dua hari sebelum laga digelar, salah satu media Jepang, Soccer Digest Web membuat ulasan menarik mengenai kekuatan Timnas Indonesai saat ini. Media tersebut menilai Garuda bukanlah ancaman meski banyak diperkuat pemain naturalisasi keturunan Belanda.
"Selama Indonesia masih mengandalkan pemain naturalisasi, kecil kemungkinan mereka akan menjadi ancaman sebagai rival," tulis Soccer Digest Web.
"Di sisi lain, bahkan jika ada pemain yang datang ke Jepang dan ingin dinaturalisasi, aturan ketat FIFA menghalangi mereka untuk bergabung dengan tim nasional Jepang," sambung media tersebut.
Kalah Segalanya
Tim asuhan Patrick Kluivert itu memang dibuat tak berdaya oleh tuan rumah. Dari catatan lapangbola.com, Jepang punya penguasaan bola hingga 71 persen, berbanding 29 persen milik Indonesia.
Samurai Biru juga memiliki banyak peluang. Dari 21 tembakan, 11 di antaranya tepat sasaran. Adapun Tim Garuda tidak melepaskan satu pun tendangan ke gawang Jepang.
"Terbukti dari cara bermain mereka sangat terstruktur dan bermain secara progresif, kita kalah segalanya baik secara fisik, teknik taktik dan mentalitasnya. Kita juga kalah secara individu, unit dan tim," ulasnya.
"Jepang benar-benar bermain secara tim yang sangat baik ketika menyerang, bertahan dan transisi," sebut Erwan Hendarwanto.
Apresiasi
Meskipun demikian, menurut pelatih berusia 48 tahun itu perjuangan Timnas Indonesia layak diapresiasi. Kekalahan ini bisa menjadi bahan evaluasi jajaran tim pelatih sebelum bertarung di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang.
"Pemain-pemain Timnas kita sudah berupaya memberikan yang terbaik, kita tetap harus apresiasi perjuangan semua pemain," kata Erwan Hendarwanto.
"Saya kira pertandingan ini bisa menjadi pembelajaran untuk Timnas dan sebagai bahan evaluasi untuk mempersiapan diri lebih baik lagi di babak keempat nanti."
"Jangan sampai hasil ini meruntuhkan mental pemain serta keraguan untuk bisa lolos Piala Dunia 2026. Yang kita lawan saat ini adalah tim terbaik di Asia, segera bangkit dan tetap yakin kita bisa lolos Piala Dunia tahun depan," pungkasnya.