Bola.com, Jakarta - Mimpi tampil ke Piala Dunia 2026 masih terjaga. Timnas Indonesia berhasil merebut kemenangan 1-0 atas China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (5/6/2025).
Tampil spartan sejak awal pertandingan, tuan rumah membuat sejumlah peluang. Namun, tidak ada yang benar-benar mengancam gawang Wang Dalei.
Setelah serangkaian tekanan China dari bola mati, Timnas Indonesia akhirnya memimpin di akhir babak pertama. Diawali pelanggaran kepada Ricky Kambuaya, Ole Romeny sukses mengeksekusi penalti.
Memasuki babak kedua, China mengambil inisiatif serangan. Namun, penyelamatan berkelas Emil Audero mengagalkan ancaman yang datang.
Beckham Putra dan Stefano Lilipaly yang dimainkan di babak kedua, memberikan warna baru dalam permainan. Namun, hingga laga usai, skor tak berubah.
Lantas seperti apa statistik kedua kesebelasan dalam pertandingan tersebut? Berikut ulasan selengkapnya:
Simon Tahamata, pelatih legendaris yang kini menjadi bagian dari staf pelatih Timnas Indonesia, terlihat hadir di Jakarta untuk memantau langsung sesi latihan skuad Garuda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kalah Penguasaan Bola Tak Masalah
Timnas Indonesia sebetulnya menguasai permainan di babak pertama. Berdasarkan statistik, Ricky Kambuaya dkk unggul hingga 56 persen.
Tapi keadaan berbalik di babak kedua, selagi tuan rumah memilih fokus bertahan. China berhasil menguasai permainan lebih lama hingga 61 persen.
Secara total, Timnas Indonesia tertinggal 48 persen berbanding 52 persen dalam penguasan bola. Walau begitu, skuad Garuda tetap unggul secara skor.
Peluang Banyak, Minim Tembakan Terarah
Pertandingan malam ini sejatinya cukup menghibur. Kedua kesebelasan menyajikan jual beli serangan dan menunjukkan beberapa skill istimewa.
Namun, bila dilihat dengan seksama, kedua kesebelasan belepotan memasuki sepertiga akhir. Tembakan yang dilepaskan tampak sia-sia.
Timnas Indonesia hanya mencatat tiga tembakan ke gawang dari 13 sepakan yang dilakukan. Sementara China lebih mengenaskan dengan hanya satu tendangan terarah dari hanya lima percobaan.
Akurasi Umpan Masih Belum Stabil
Timnas Indonesia menampilkan permainan impresif di babak pertama. Operan pendek yang dikembangkan berhasil melubangi pertahanan ketat China.
Tetapi memasuki babak kedua, beberapa kesalahan elementer mulai muncul. Faktor stamina mungkin jadi masalah pelik bagi para pemain yang harus diatasi.
Secara keseluruhan, Timnas Indonesia hanya mengumpulkan akurasi umpan sebesar 80 persen dari 351 percobaan. Cukup jauh dari tamunya yang meraih 84 persen akurasi dari 373 umpan.