Bola.com, Kediri - Emil Audero Mulyadi langsung on fire bersama Palermo di pentas Serie B Liga Italia. Sejak resmi dipinjam dari Como 1907 pada 4 Februari 2025, pria kelahiran Mataram, NTB, langsung jadi kiper utama klub berjulukan Le Aquile itu.
Emil Audero tampil dalam enam pertandingan dengan delapan kemasukan dan dua kali clean sheet. Catatan tersebut berbanding terbalik saat dia masih jadi asuhan Cesc Fabregas di Como 1907.
Jebolan Juventus itu cuma bermain delapan kali dengan torehan 18 kali kebobolan dan tanpa clean sheet. Rapor bagus di Palermo tersebut bisa jadi pertimbangan pelatih kiper Sjoerd Woudenberg untuk memberi kesempatan Emil Audero menjalani debut.
Momen itu bisa terjadi saat Timnas Indonesia menjamu China pada matchday kedelapan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, 5 Juni mendatang.
"Berdasar pengalaman di level tertinggi, Emil Audero memang layak debut melawan China," kata mantan kiper Timnas Indonesia, Hermansyah.
"Namun, pertandingan itu masih dua bulan lagi. Kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Emil Audero dan dua kiper Liga 1, Nadeo Argawinata serta Ernando Ari, nanti. Jadi tunggu saja dan semoga ketiganya tak dapat masalah fisik," lanjutnya.
Ada tiga nama pemain yang mencuri perhatian di laga melawan Bahrain. Ketiga pemain ini bisa menjadi senjata andalan baru bagi Patrick Kluivert dan menjadi opsi untuk variasi formasi Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Melihat Akhir Musim
Mantan kiper Timnas Indonesia era 1980-an itu tak mau berandai-andai, karena memperhitungkan ketatnya persaingan pada akhir musim BRI Liga 1 dan Serie B Liga Italia.
"Biasanya pada akhir musim tensi pertandingan sangat sengit. Ketiganya adalah kiper utama di klub masing-masing," ujar Hermansyah.
"Dengan sering main, maka kemungkinan cedera atau kelelahan pasti ada. Ini tugas pelatih kiper Timnas Indonesia untuk terus memantau performa dan kebugaran fisik tiga kiper itu," ujarnya.
Bukan Tugas Mudah, Sjoerd Woudenberg
Tugas Sjoerd Woudenberg pun tak mudah. Dia juga harus menilai dengan seksama potensi dua kiper lainnya, Nadeo Argawinata dan Ernando Ari. Dengan pengamatan cermat, Sjoerd Woudenberg nantinya bisa menilai siapakah paling siap diturunkan pada partai penting kontra China nanti.
"Tugas pelatih kiper tak hanya saat Timnas Indonesia akan bertanding. Perjalanan sebelum pertandingan harus terus dipantau. Makanya, saya kira Sjoerd Woudenberg harus tetap di Indonesia memantau Nadeo dan Ernando," ucap Hermansyah.
Meski Emil Audero jadi opsi pertama menghadapi China, tapi Woudenberg tak boleh mengabaikan Nadeo Argawinata dan Ernando Ari.
"Lebih bijak jika Woudenberg terus mengamati Nadeo dan Ernando. Ini untuk jaga-jaga bila Emil Audero dapat masalah. Sekaligus pelatih bisa menilai siapa yang akan jadi kiper kedua untuk pelapis Emil Audero lawan China," tuturnya.