Lintasan Karier Mentereng Nova Arianto dari Pemain hingga Melatih: Siap Ukir Sejarah di Piala Dunia U-17 2025

7 hours ago 3

Bola.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, tinggal selangkah lagi untuk mengukir pencapaian baru ketika mendampingi anak asuhnya di Piala Dunia U-17 2025. Jejak karier sang juru taktik memang cukup mengesankan, baik ketika masih bermain maupun melatih.

Pencapaian yang ditorehkan Nova Arianto bersama Timnas Indonesia U-17 semakin melengkapi sederet prestasinya. Di dunia racik strategi, namanya mulai melejit ketika menjadi tangan kanan paling dipercaya Shin Tae-yong selama lima tahun.

Kini, pelatih kelahiran 4 November 1979 itu berpeluang menghasilkan sejarah baru bersama anak asuhnya di Piala Dunia U-17 2025. Ujian yang dihadapi memang tak mudah karena harus bersaing dengan Brasil, Honduras, dan Zambia di Grup H.

Lantas, bagaimana perjalanan karier pelatih yang juga punya kiprah mentereng ketika masih aktif berkarier sebagai pemain tersebut? Berikut Bola.com menyajikan ulasan jejak profesi Nova Arianto tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Catatan saat Bermain

Sejak berusia muda, Nova memang sudah punya potensi besar sebagai sosok bek muda yang tangguh. Karena itu, namanya terjaring dalam program PSSI Baretti yang menimba ilmu di Italia pada medio 1995-1996. 

Terbukti, setelah pulang dari Italia, Nova mendapat kesempatan gabung klub-klub besar di Tanah Air, mulai dari Arseto Solo (1997-1998), PSIS Semarang (1998-1999), hingga Persebaya Surabaya (1999-2000).

Nova sempat bermain untuk PSS Sleman (2000 dan 2001-2002), lalu kembali ke pelukan Persebaya Surabaya (2002-2007). Di periode inilah, ia berhasil mengantarkan tim asal Kota Pahlawan itu meraih sejumlah prestasi.

Awalnya, Nova mengangkat trofi Divisi Satu Liga Indonesia 2003 sekaligus membawa Persebaya promosi. Pada tahun berikutnya, skuad Bajul Ijo berhasil menjuarai kompetisi kasta tertinggi, Divisi Utama Liga Indonesia 2004.

Setelah itu, ia juga sempat bermain untuk Persib Bandung (2007-2011), lalu mampir ke Sriwijaya FC (2011-2012). Pelita Bandung Raya menjadi tim terakhir yang diperkuat Nova (2012-2015) sebelum gantung sepatu.

Sementara itu, untuk kiprah bersama tim nasional, Nova tercatat pernah mengukir satu gol dari total 12 penampilan. Satu-satunya gol itu dicetak pada laga melawan Timnas Thailand di fase semifinal Piala AFF 2008.

Karier Kepelatihan Nova

Jika melihat ke belakang, darah sepak bola sangat kental di tubuh Nova. Itu tak lain karena dia putra dari pelatih kawakan, Sartono Anwar. Sosok yang pernah bermain dan melatih di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Sebagai pelatih, Sartono pernah menangani sederet klub besar. Seperti PSIS Semarang, Petrokimia Putra, Arseto Solo, Putra Samarinda dan masih banyak lagi lainnya. Dia sempat melatih Timnas Indonesia di tahun 90-an. Sartono sering mengajak Nova kecil ke lapangan saat melatih.

Karier kepelatihan Nova Arianto dimulai ketika menjadi asisten pelatih yang membantu Dejan Antonic di Pelita Bandung Raya pada 2013 hingga 2015. Setelah itu, Nova dipercaya mengasuh Madiun Putra pada 2016.

Nova juga sempat menukangi tim junior Bhayangkara FC (2016), menjadi pelatih Lampung Sakti (2017-2018), hingga menjadi kembali ke tim junior Bhayangkara FC (2019). Pada tahun yang sama, ia mendapatkan kesempatan berharga dari Indra Sjafri.

Sebab, Nova diminta untuk menjadi asisten Indra Sjafri menangani Timnas Indonesia U-23. Dari pekerjaannya itu, dia memperoleh kepercayaan untuk menjadi salah satu asisten yang membantu Shin Tae-yong ketika ditunjuk pada awal Januari 2020.

Selama membantu Shin Tae-yong itulah, Nova memperoleh banyak sekali ilmu dan pengalaman dari juru taktik Timnas Indonesia itu. Apalagi, dia juga ikut bertugas untuk mengasuh skuad Timnas U-19, U-23, dan senior.

Kesempatan membantu Indra Sjafri dan Shin Tae-yong ini diakui Nova sangat berpengaruh terhadap gaya kepelatihannya. Pelatih berusia 45 tahun itu pun berupaya untuk memadukan filosofi dari keduanya ketika ditunjuk mengasuh Timnas U-16.

“Saya bersyukur bisa bersama Coach Indra di 2019, setelah itu saya bersama Coach Shin. Saya berpikir bahwa saya bisa menggabungkan kedua kolaborasi tersebut, antara Coach Indra dan Coach Shin,” kata Nova pada medio Maret 2024 lalu.

“Apa yang saya ingin buat dari Timnas U-16 ini adalah sepak bola yang progressive-possession. Secara possession, kami akan mengambil dari Coach Indra, sedangkan secara progresifnya dari Coach Shin,” tambah dia.

Prestasi Nova sebagai Pelatih

Pencapaian yang diukir juru taktik kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu di dunia kepelatihan memang cukup mengesankan. Pada kesempatan awal, Nova mengantarkan Timnas Indonesia U-23 meraih peringkat ketiga di Piala AFF U-16 2024.

Ketika itu, sebagian besar pemain yang diasuh Nova pun ikut naik kelas ke Timnas Indonesia U-17. Nama-nama seperti Evandra Florasta, I Putu Panji, Mierza Firjatullah, hingga Zahaby Gholy masih jadi andalan di skuad Garuda Asia.

Dengan kerangka skuad yang sudah paten, Nova mengantarkan Timnas U-17 lolos dari Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 setelah menumbangkan Kuwait (1-0) dan Kepulauan Mariana Utara (10-0), lalu menahan imbang Australia (0-0).

Di putaran final, pencapaian yang diukir Evandra Florasta dkk juga tak kalah impresif. Mereka berhasil menyapu bersih tiga laga di Grup C Piala Asia U-17 2025 saat bersua Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-0).

Keberhasilan mereka melaju ke perempat final ini juga menghasilkan pencapaian baru. Sebab, dengan hasil ini, Timnas Indonesia U-17 sekaligus mengamankan tiket untuk berpartisipasi di Piala Dunia U-17 2025.

Sebagai informasi, ini menjadi sejarah baru. Sebab, Timnas U-17 untuk pertama kali berhasil merebut tiket ke Piala Dunia U-17 lewat fase kualifikasi. Sebelumnya, pada edisi 2023, Indonesia jadi peserta karena berstatus sebagai tuan rumah.

Sayangnya, langkah Timnas U-17 harus terhenti di babak delapan besar. Ketika itu, mereka justru tumbang dari Korea Utara enam gol tanpa balas. Kini, anak asuh Nova Arianto tengah bersiap menghadapi Piala Dunia U-17 2025.

Read Entire Article
Bola Indonesia |