Lika Liku Agam Haris Pambudi: Orang Pertama dari Indonesia yang Jadi Pelatih di Klub Sepak Bola Arab Saudi

4 weeks ago 17

Bola.com, Jakarta - Hampir tak ada orang Indonesia yang berkecimpung di kancah sepak bola Arab Saudi. Memang ada nama Ryuji Utomo dan Adam Alis yang pernah bermain di sepak bola Timur Tengah yaitu Liga Bahrain, namun bukan Arab Saudi.

Ada cerita menarik yang datang dari Agam Haris Pambudi. Pria berusia 31 tahun asal Lamongan, Jawa Timur adalah orang Indonesia pertama yang berkarier di sepak bola Arab Saudi, dengan bekeja sebagai pelatih di sana.

Agam Haris Pambudi menceritakan perjalanannya bisa menjadi seorang pelatih tim putri Liga Arab Saudi, Al Wehda. Semuanya berawal dari ibadah umrah dilakukannya bersama keluarga pada 2023.

"Awal mulanya saya pernah berkirim via email ke beberapa klub atau akademi sepak bola di Arab Saudi. Sambil berjalannya waktu saya ibadah umrah sekeluarga pada 2023 saat Ramadan. Sambil menunggu buka puasa dan ngobrol dengan anak muda di sana, kami  ngobrol dengan bahasa Arab yang sedikit-sedikit saya bisa," tutur Agam Haris Pambudi dalam perbincangan di kanal Youtube Omah Balbalan.

Berita video jelang melawan Timnas Jepang dan Timnas Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong targetkan Timnas Indonesia bisa meraih poin dalam dua laga tersebut.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Doa Terkabul

Agam Pambudi pun berbincang dengan seorang penduduk Arab saat itu soal pekerjaan dan keinginannya berkecimpung di sepak bola. Ia lantas mengaku suatu saat ingin menjadi pelatih di Arab Saudi, dan obrolan itu dilakukannya persis di depan Ka'bah.

"Orang itu bilang tidak mungkin bisa melatih di sini, karena harus kenal dengan manajer, harus punya agen dan sebagainya. Tapi dengan yakin saya bilang enggak ada yang tidak mungkin kalau Tuhan berkehendak," katanya saat itu.

Dua bulan setelah pulang umrah, Agam Pambudi rupanya menjalin kontrak dengan Persewar Waropen sebagai pelatih fisik di Liga 2 dengan durasi dua musim bekerja sama. Kemudian ia mendapat balasan di email dari beberapa klub Arab Saudi yang dikontaknya.

"Kemudian saya diminta pemaparan dan presentasi. Hingga akhirnya bergabung dengan tim sepak bola putri Al Wehda, kebetulan tim putra mereka ada di Liga Pro Arab Saudi."

Ia menangani tim putri Al Wehda yang tampil di di Divisi Satu Liga Arab Saudi Putri. "Saya berharap ini tantangan baru dan jadi asisten pelatih, dengan pelatih kepala dari Arab Saudi," bebernya.

Naik Jabatan

Yang menarik adalah ia diterima oleh tim putri Al Wehda, tapi di sisi lain masih terikat kontrak dengan Persewar Waropen. Dengan terang-terangan ia menghadap Presiden klub Al Waidah dan minta izin, dengan alasan karena kiriman email sudah lama dan diterimanya saat ia sudah bekerja di Persewar.

"Ternyata beliau dengan bangga dan mendukung penuh, uang yang sudah diberikan saya kembalikan tapi ditolak dan diberikan untuk saya sebagai uang saku."

Berawal dari posisi asisten pelatih, Agam pun naik jabatan dengan menjadi pelatih kepala di Al Wehda Putri. Pelatih kepala sebelumnya mengundurkan diri karena ada persoalan di internal klub.

"Setelah beberapa pertandingan pelatih kepalanya dipecat dan saya naik, karena ada problem ditunjang hasil pertandingan yang kurang maksimal. Saya sudah berlisensi A AFC, manajemen menunjuk saya jadi head coach," ujar dia.

"Jika ini memang tanggung jawab yang diberikan, saya akan berusaha maksimal. Saya kumpulkan beberapa staf pelatih dan pemain, tim ini ada kendala dan harus mencari solusi menjadi lebih baik. Alhamduliah di sisa muim ada lima pertandingan tim saya menyapu bersih dengan kemenangan besar," lanjutnya.

Tak Ada Titik Temu

Bersama Agam, Al Wehda finis di posisi ke-13 dari 32 tim musim 2023/2024. Dia menyelesaikan segala tugasnya sampai kontrak di Al Wehda habis pada 25 Maret 2024.

Karena hasil positif itu, Agam sebenarnya mendapat tawaran kembali menangani Al Wehda. Namun, pada saat yang sama, dia harus ke Aceh mendampingi tim Jatim di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Berstatus sebagai asisten pelatih merangkap ”staf administrasi”, dia ikut mengantarkan tim sepak bola Jatim meraih emas.

"Saya ditawari kontrak lagi diminta kembali lagi untuk musim baru. Tapi saya minta ada beberapa syarat yang harus jadi perhatian, jangan sampai kejadian kemarin manajemen kurang profesional terulang kembali," tutur dia. 

"Sampai sekarang tidak ada titik temu dengan syarat yang saya sampaikan. Ada poin-poin yang masih menganjal, termasuk dalam kontrak," jelasnya.

Sumber: Kanal Youtube Omah Balbalan

Read Entire Article
Bola Indonesia |