Kiprah Deretan Pelatih Asal Amerika Latin di BRI Liga 1 2024/2025: Ada yang Hanya Bertahan 3 Laga

2 days ago 24

Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2024/2025 sudah sepekan berlalu. Gelar juara musim ini menjadi milik Persib Bandung. Sementara itu, PSIS Semarang, Barito Putera, dan PSS Sleman harus terdegradasi ke Liga 2.

Selama 34 pekan, kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu berlangsung sangat kompetitif dan seru. Persaingan tidak hanya datang dari pemain, namun juga para pelatih yang mengemban tugas maha berat.

Performa tim tidak bisa dilepaskan dari peran juru taktik masing-masing. Menariknya, terdapat sederet pelatih asing di BRI Liga 1 2024/2025 yang berasal dari negara-negara Amerika Latin.

Bola.com merangkum kiprah arsitek asal Amerika Latin yang tersebar di sejumlah klub Liga 1. Tak semua dari pelatih ini menuai sukses, bahkan ada yang menangani tim seumur jagung. Siapa saja?

Bojan Hodak mengkonfirmasi alasan Ciro Alves hengkang dari Persib Bandung. Hal ini sekaligus membantah rumor yang beredar tentang perselisihan antara dirinya dengan sang pemain.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Marcos Samso

Marcos Guillermo Samso ditunjuk menangani PSBS Biak untuk menggantikan Emral Abus pada 7 Februari 2025. Sebelumnya sosok asal Argentina itu menjabat asisten pelatih.

Arsitek berusia 52 tahun itu tercatat 13 kali memimpin Tim Badai Pasifik. Hasilnya adalah lima kemenangan, lima seri, dan tiga kalah. Samso membawa PSBS finis di urutan kesembilan klasemen akhir dengan 48 poin.

Fabio Lefundes

Fabio Lefundes menjadi satu dari enam pelatih impor yang bertahan hingga akhir musim. Padahal, penampilan Persita Tangerang sebenarnya tak begitu istimewa di bawah kendali arsitek asal Brasil itu.

Pendekar Cisadane sulit bersaing di papan atas dan lebih banyak tertahan di klasemen tengah. Persita cuma menduduki peringkat ke-11 dengan koleksi 43 poin. Hasil itu didapat dari 12 menang, tujuh seri plus 15 keok.

Divaldo Alves

Divaldo Alves hanya mendampingi Persik Kediri dalam tujuh laga. Arsitek tim berpaspor Brasil itu baru mengawali tugasnya di pekan ke-28 BRI Liga 1. Ketika itu, dia datang menggantikan peran Marcelo Rospide.

Dari lima pertandingan, Divaldo Alves mencatat satu kemenangan, dua seri, dan dua kali tumbang. Di bawah arahannya, Persik bisa lolos dari ancaman degradasi dengan menempati posisi ke-12.

Stefano Cugura

Stefano Cugurra Teco tidak akan menangani Bali United musim depan. Setelah enam tahun bersama, pelatih asal Brasil itu memutuskan tak memperpanjang kontraknya yang berakhir pada 31 Mei lalu.

Serdadu Tridatu mengalami pasang surut di BRI Liga 1 musim ini. Mereka tampil inkonsisten dan imbasnya harus terlempar dari lima besar. Meskipun demikian, Teco tetap jadi sosok asal Amerika Latin tersukses saat ini di Indonesia.

Angel Alfredo Vera

Madura United menjalani musim yang buruk di BRI Liga 1. Mereka berkutat di jurang degradasi sejak masih dibesut Widodo C. Putro dan Paulo Meneses. Lantas Laskar Sape Kerrab menunjuk Angel Alfredo Vera asal Argentina.

Juru latih berusia 52 tahun itu mempersembahkan tujuh kemenangan, tiga imbang, dan lima kekalahan. Angel Alfredo Vera pun berhasil menyelamatkan Madura United dari degradasi dan berada di urutan ke-15 dengan nilai 36.

5 Pelatih Lainnya

Lima pelatih ini sempat menghiasi putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025. Mereka adalah Juan Esnaider (Argentina), Joel Cornelli (Brasil), Marcelo Rospide (Brasil), dan Wagner Lopes serta Mazola Junior (Brasil).

Juan Esnaider hanya memimpin tiga pertandingan saja bersama PSBS Biak. Di Arema FC, Joel Cornelli bertahan hingga menjelang berakhirnya paruh pertama Liga 1 atau dalam 20 laga.

Marcelo Rospide sejatinya cukup lama menukangi Persik Kediri. Namun, jebloknya performa tim hingga awal tahun ini membuat arsitek berusia 54 tahun itu diturunkan jabatannya menjadi asisten pelatih per April lalu.

Sementara duo pelatih PSS itu cuma stay masing-masing selama empat bulan di Bumi Sembada. Wagner menakhodai Super Elang Jawa pada periode Juni-Oktober 2024, dilanjut Mazola hingga Februari 2025.

Read Entire Article
Bola Indonesia |