Bola.com, Jakarta Sosok Firman Utina pernah menghiasi dan menjadi idola di sepak bola Indonesia pada era milenium baru. Ia disebut-sebut menjadi satu di antara gelandang terbaik yang pernah ada di Indonesia.
Firman Utina malang melintang bersama klub-klub mapan di Liga Indonesia. Ia pernah meraih kesuksesan di Arema Malang, Persita Tangerang, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, hingga Persib Bandung.
Atas kiprahnya itu, membuat ia ikut menjadi bagian di Timnas Indonesia. Utina termasuk pemain legendaris di skuad Garuda, dengan mengoleksi 65 penampilan dan mencetak 5 gol sejak debutnya pada 22 April 2001.
Firman Utina memutuskan gantung sepatu alias pensiun sebagai pesepak bola pada tahun 2018. Saat itu ia memperkuat Bhayangkara FC, yang merupakan klub terakhirnya sebelum pensiun. Kini ia bekerja untuk klub Liga 1, Dewa United di Divisi Youth Development.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hidup dari Sepak Bola
Firman Utina, yang lahir dan besar di Manado, memulai karier profesionalnya di Persma, klub asli dan legendaris dari Kota Manado. Ia kemudian bergabung dengan Persita Tangerang pada awal 2000-an sebelum memperkuat sejumlah klub besar lainnya di Indonesia.
Jejak Firman di Persma Manado meliputi awal karier profesionalnya, di mana ia dibimbing oleh Benny Dollo. Ia bermain untuk Persma Manado pada periode 1999 hingga 2001, ketika itu ia masih sangat muda dan baru duduk di bangku SMA.
Dalam obrolannya di kanal Youtube Edwin A. Setyadinata belum lama ini, Firman Utina mengaku punya kenangan tersendiri saat memperkuat Persma Manado. Meski secara prestasi tak sebanding dengan kariernya di Arema, Persib, atau Sriwijaya FC, bagi Firman Persma punya memori yang sulit ia lupakan.
"Semua tim ini bagi saya banyak mengajarkan cara bagaimana hidup di sepak bola. Termasuk Persma Manado yang mengajarkan bagaimana susahnya dalam sepak bola dulu, jarang ada pembiayaan dengan APBD dan lain-lain," ujar Firman Utina.
Sisihkan Gaji untuk Orang Tua
Firman Utina punya cerita menarik seputar kariernya ketika berseragam Persma Manado. Sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, Utina remaja menyisihkan sebagian dari gajinya bermain bola untuk dikumpulkan.
Uang yang terkumpul kemudian ia belikan sebuah TV untuk orang tuanya. Ya, Firman Utina bercerita ia membelikan televisi ukuran 14 inch kala itu, agar ibunya bisa menonton televisi dari rumah, tanpa harus pergi ke tetangga terdekat yang punya televisi.
"Saya masih ingat gaji Rp250 ribu sebulan di Persma. Setelah satu tahun bermain di Persma, saya beli TV buat ibu, biar ibu saya enggak ke harus nonton di rumah tetangga. Itu luar biasa dan sampai sekarang masih ada TV-nya," kenang Firman Utina.
Penuh Kenangan
Kedua orang tua Firman Utina sudah berpulang, barang-barang seperti TV yang ia belikan dulu masih tersimpan di rumahnya di Manado. Termasuk jersey-jersey klubnya sepanjang berkarier yang masih disimpan rapi.
"Barang-barang itu termasuk TV masih ada yang membuat saya termotivasi mengingat awal karier dulu," tutur pria berusia 43 tahun.
"Baju-baju saya yang dulu termasuk di Timnas Indonesia juga banyak saya taruh di Manado sana supaya kalau waktu saya main saya pulang ke sana tuh, saya bisa melihat perjalanan karier yang penuh memori," tandas Firman Utina.
Sumber: Kanal Youtube Edwin A. Setyadinata