3 Fakta Menarik Setelah PSIM Ditahan PSBS di BRI Super League: 3 Kali Gagal Menang Secara Beruntun

Bola.com, Bantul - PSIM Yogyakarta kembali gagal ke jalur kemenangan setelah ditahan 2-2 PSBS Biak pada laga tunda pekan ke-8 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Senin (29/12/2025) sore WIB.

PSBS unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Eduardo Barbosa pada menit ke-13 dan Ruyery Blanco (40'). PSIM kemudian membalas via penalti Ze Valente (45+1') serta Ezequiel Vidal (48').

Pada pertandingan tersebut, tim berjulukan Laskar Mataram itu harus bermain dengan 10 pemain. Bek Raka Cahyana Rizky diusir wasit, setelah menerima kartu kuning kedua pada menit ke-87.

Bola.com mengumpulkan beberapa fakta menarik yang tersaji pada pertandingan ini. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Hasil seri ini membuat PSIM melewati tiga pertandingan beruntun tanpa kemenangan di BRI Super League. Sebelumnya, Laskar Mataram ditahan sesama tim promosi Persijap Jepara dengan skor 1-1 (23/12/2025).

Pada akhir November lalu, PSIM menelan kekalahan 0-2 dari Persija Jakarta. Adapun kemenangan terakhir didapat saat menjamu Bhayangkara FC, 22 November 2025. Pada laga itu, Laskar Mataram unggul 1-0 atas tamunya.

Rentetan hasil tersebut menjadi warning bagi PSIM. Secara permainan, armada Jean-Paul van Gastel itu kerap mampu menguasai jalannya laga. Namun, lemahnya konsentrasi di lini belakang serta kurang efektifnya penyelesaian akhir membikin poin penuh melayang.

Tambahan satu angka membuat PSIM masih bertahan di papan atas klasemen sementara BRI Super League dengan nilai 24. Namun, posisi mereka di lima besar belum sepenuhnya aman.

Laskar Mataram bisa terlempar dari peringkatnya saat ini apabila pesaing terdekat, Persita Tangerang berhasil memenangkan laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada Selasa (30/12/2025) sore WIB.

Andai menang, Tim Pendekar Cisadane akan mengumpulkan 25 poin dan otomatis naik ke urutan kelima. Sementara itu, PSIM bisa turun satu tingkat di peringkat keenam.

Fakta menarik lainnya, PSIM justru sering menemui kendala saat menghadapi tim-tim papan bawah. Hasil imbang melawan PSBS menjadi contoh terbaru.

Sebelumnya, Laskar Mataram juga kesulitan meraih poin maksimal saat berjumpa dengan beberapa tim penghuni zona degradasi seperti Persijap (1-1) dan Persis Solo (2-2).

Permainan bertahan rapat yang diterapkan lawan sering membuat PSIM kehilangan kreativitas di sepertiga akhir lapangan. Selain itu, transisi bertahan yang kurang sigap juga kerap dimanfaatkan lawan untuk mencuri gol.